Berita Bekasi Nomor Satu

Komisi II Dorong Kelanjutan Pembangunan Landmark

TERBENGKALAI: Pengendara melintas di Jalan Ahmad Yani, Bekasi Selatan belum lama ini. Proyek pembangunan landmark simpang Tol Barat hingga saat ini belum ada kejelasan. RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI.

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Anggota Komisi II DPRD Kota Bekasi asal fraksi Golkar Persatuan, Dariyanto mengaku, mendukung dan setuju pembangunan landmark yang sempat akan digadang-gadang menjadi ikon Kota Bekasi.

Pihaknya juga mendorong agar Pemkot Bekasi tegas dan bisa segera melanjutkan pembangunan tersebut. Mengingat, keberadaannya persis di pusat kota, dan sebagai jalur penghubung antara pusat perbelanjaan di depan gerbang Tol Bekasi Barat itu. Jika dibiarkan terbengkalai dinilai merusak estetika kota.

“Dan kalaupun ada perusahaan swasta yang tidak menyetujui pembangunan itu, mestinya pemerintah bisa bertindak tegas lagi karena memang tujuan dari pembangunan itu demi kepentingan orang banyak dan kepentingan bersama masyarakat Kota Bekasi. Artinya, ya memang perlu ketegasan pemerintah untuk proses pembangunan itu dilanjutkan,” kata Dariyanto, Selasa (21/6).

Diharapkannya landmark sekaligus akses bagi pejalan kaki itu bisa memudahkan warga Bekasi berhalu-lalang tanpa mengganggu lalu lintas padat di bawahnya.

“Dan kalau kita melihat juga kan masyarakat yang mau menyebrang di situ agak kesulitan juga. Nah ditambah lagi, kalau nanti tol-tol di sekitarnya sudah jadi semua,” sambungnya.

Ketua Fraksi Golkar Persatuan ini menyebut, terkait kelanjutan pembangunan itu jajaran Komisi II sudah mendalami dan melakukan rapat untuk membahas hal tersebut. Bahkan, kata dia, dalam waktu dekat ini pihaknya akan lakukan sidak ke lokasi tersebut.

“Jadi, sejauh ini kami dari anggota komisi II itu sudah membahas dan melakukan kajian terkait kelanjutan pembangunan landmark itu. Oleh sebab itu, makanya kami dalam waktu dekat juga akan sidak kesana,” tuturnya.

Lebih jauh, diakui Dariyanto, perencanaan di awal dari pembangunan itu memang untuk jalur penghubung dari tiga pusat perbelanjaan di sekitarnya, antara lain MM, Giant dan juga Informa yang masing-masing ada di setiap sisinya. Sehingga tujuannya agar tak mengganggu lalu lintas di jalan tersebut. Kedua, Landmark itu juga merupakan hasil sayembara, namun yang ada saat ini tidak sesuai sebagaimana desain pemenang sayembara tersebut.

“Jadi, yang pasti kalau pembangunan dilanjut memang bakal ada perubahan desain, sebab yang ada sekarang kan tidak sesuai dengan desain pemenang sayembara. Sekarang ini kan tidak sampai ke Giant, padahal harusnya itu sampai sana. Nah, dari sini kami meminta pemerintah lebih tegas jangan karena hanya untuk kepentingan pihak swasta membuat kepentingan masyarakat diabaikan,” tegas Dariyanto.

“Intinya, kami sepakat dan mendukung untuk pembangunan landmark ini dilanjut, karena saya juga setuju yang ada sekarang sangat jelek itu estetikanya. Apalagi itu merupakan pintu masuk atau gerbang ke Kota Bekasi, sehingga kami sangat dukung Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kota Bekasi untuk merapikan dan mewujudkan ikon Kota Bekasi,” pungkasnya. (mhf).

Solverwp- WordPress Theme and Plugin