Berita Bekasi Nomor Satu
Bekasi  

Kambing Kurban Digondol Maling

PENCURIAN KAMBING : Udin (37) pedagang hewan kurban menunjukan lokasi tempat di curinya satu ekor kambing miliknya di Jalan Bambu Kuning, Kampung Sepatan, Sepanjangjaya, Rawalumbu Kota Bekasi, Kamis (30/6). RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Pedagang hewan kurban harus lebih waspada. Mengingat, aksi pencurian kerap terjadinya jelang Hari Raya Idul Adha. Terbaru kambing yang dijajakan di lapak penjualan hewan kurban di Kampung Sepatan RT 01/02 Sepanjangjaya, Rawalumbu, Kota bekasi digondol maling .

Aksi ini sempat terekam kamera pemantau atau CCTV Kamis (30/6). Saat kejadian pemilik lapak, Udin (37) diketahui tengah meninggalkan lapaknya untuk menunaikan ibadah salat Subuh. Sepulangnya ia harus menderita kerugian jutaan rupiah setelah kambing yang tengah ia jajakan menjelang Hari Raya Kurban digondol maling.

“Saya kan sempat keliling (area kandang), habis keliling duduk lagi terus pamitan mau ke Masjid, mau shalat. Nah disitu saya pulang dari masjid geger itu ibu-ibu, (teriak) maling-maling,” katanya kemarin.

Diceritakan situasi pagi itu masyarakat sudah mulai beraktivitas, saat itu juga ia menyaksikan dua laki-laki bersepeda motor hilir mudik. Salah satu warga di sekitar lokasi melihat salah satu dari mereka berada di dalam area kandang, lantas berteriak maling. Hal itu juga diketahui ketua RT setempat yang nampak dalam video kamera CCTV berusaha menghentikan kedua pelaku dengan cara memukul pelaku menggunakan sebilah kayu.

Pelaku berhasil kabur menggunakan sepeda motor yang saat itu dibawa, satu ekor kambing berhasil dibawa kabur. Kambing tersebut dipangku diatas motor. Diperkirakan kerugian Rp3,5 juta. Kejadian serupa juga disebut pernah terjadi beberapa tahun silam.

“Ada aja (pencurian hewan), tahun kemarin juga ada noh disini, udah pagi,” tambahnya.

Dengan alasan tertentu, Udin memilih untuk tidak membuat laporan kepolisian. Setelah peristiwa ini, Udin bertekad untuk lebih serius menjaga hewan dagangannya.

Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, tahun ini hanya kambing yang dijual, tidak menjual sapi dengan alasan untuk meminimalisir risiko terpapar penyakit PMK. Alasan modal dan kerugian jika hewan kurban yang ia jual terpapar membuat ia memutuskan untuk menjual kambing saja.

Tahun lalu jumlah kambing yang ia jual sampai 90 ekor, tahun ini hanya 56 ekor. Saat ini, baru terjual 10 ekor kambing. Udin berharap grafik penjualan hewan kurban yang ia jajakan semakin membaik mendekati hari raya, peningkatan grafik terjadi 5 hari menjelang hari raya.

“Turun jauh, bukan saya saja, tapi semua. Teman-teman bakul yang dipasar semua turun semua,” tukasnya. (sur).