RADARBEKASI.ID, BEKASI – Dua Organisasi Masyarakat (Ormas) di Kabupaten Bekasi, yakni Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) dan Generasi Muda Pembangunan Indonesia (GMPI), terlibat bentrok di Jalan RE Martadinata, tepatnya di perempatan Sentral Grosir Cikarang (SGC).
Bentrokan yang diduga karena perebutan lahan ini, membuat warga sekitar panik, dan situasi jalan macet total,
Menurut keterangan salah seorang warga, Sapuan (50), berawal dari adanya gerombolan orang, kemudian tidak tahu apa yang terjadi, tiba-tiba saling serang menggunakan bambu, besi, ada juga yang tangan kosong, dan lain, yang jumlahnya sekitar 50 orang lebih.
“Tiba-tiba saling serang, sebagian ada yang dengan tangan kosong, menggunakan bambu, besi, dan lainnya. Dan saya sebagai warga sekitar merasa takut juga,” tuturnya kepada Radar Bekasi, Rabu malam (13/7).
Ditempat yang sama, Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi, AKBP Aris Timang menilai, bentrokan dua Ormas ini karena adanya salah paham. Kata Aris, keributan berhasil melerai ketika personel kepolisian tiba di lokasi.
“Ini hanya salah paham antara GMBI dan GMPI, namun ketika melerai kedua belah pihak mundur,” ujar Aris.
Lanjut Aris, situasinya sudah kondusif, namun Polres dan Polsek tetap menyiagakan sejumlah personil dilokasi, untuk mengantisipasi bentrok susulan.
Ia menjelaskan, dalam bentrokan kedua belah pihak ini tidak ada yang ditahan. Kendati demikian, Aris menegaskan, pihaknya akan memproses apabila ada yang melakukan pelanggaran
“Kalau ternyata ada yang melakukan pelanggaran pidana, akan kami proses. Dalam kejadian ini, tidak ada yang diamankan, karena hanya salah paham saja,” beber Aris. (pra)
