RADARBEKASI.ID, BEKASI – ADA banyak sekali nikmat yang Allah swt berikan kepada manusia, sehinggga apabila mereka berusaha ingin menghitung nikmat-nikmat itu niscaya tidak akan mampu untuk melakukannya.
Dijelaskan dalam Al-Quran surat An-Nahl ayat 18, Allah swt berfirman, “Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya. Sungguh, Allah benar-benar Maha Pengampun, Maha Penyayang.
Imam Muhammad Al Amin Asy Syinqithi beliau menerangkan, “Ayat ini telah menjelaskan bahwa manusia tidak akan mampu menghitung nikmat Allah swt karena begitu banyaknya. Namun kekurangan manusia adalah tidak pandai bersyukur terhadap nikmat-nikmat tersebut. Meskipun demikian, Allah swt akan mengampuni siapa saja yang bertaubat kepada-Nya, dan Allah swt akan mengampuni setiap orang yang memiliki kekurangan dalam bersyukur terhadap nikmat.”
Mensyukuri nikmat-nikmat Allah swt merupakan kewajiban bagi setiap manusia. Allah swt berfirman, “Wahai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang kami berikan kepada kalian dan bersyukurlah kepada Allah jika benar-benar kepada-Nya kalian menyembah.” (QS. Al-Baqarah: 172)
Sebagian salaf pernah berkata, “Syukur adalah meninggalkan maksiat.” Sebagian lagi berkata, “Syukur adalah tidak menggunakan nikmat untuk berbuat maksiat.”
Orang yang pandai bersyukur adalah orang yang mampu menjalankan ketaatan kepada Allah swt dengan cara melaksanakan segala perintah-Nya, serta menjauhi dan meninggalkan segala larangan-Nya.
Dan orang yang pandai bersyukur adalah orang senantiasa berterimakasih kepada orang lain yang menjadi perantara sampainya nikmat dari Allah swt kepada kita. Nabi Muhammad saw bersabda, “Barangsiapa yang telah berbuat suatu kebaikan padamu, maka balaslah dengan yang serupa. Jika engkau tidak mampu membalasnya dengan yang serupa maka doakanlah ia hingga engkau mengira bahwa doamu tersebut bisa sudah membalas dengan serupa atas kebaikan ia.” (HR. Abu Dawud).
Allah telah berjanji akan menambahkan nikmat-Nya bagi orang-orang yang pandai bersyukur. Sebagaimana dengan Nabi Sulaiman as yang dikaruniakan kekuasaan dan pengetahuan yang tinggi, maka Nabi Sulaiman as bersyukur atas nikmat tersebut dan Allah swt pun meninggikan derajat Nabi Sulaiman as dengan derajat yang tinggi. (*)