RADARBEKASI.ID, BEKASI – Mantan Anggota DPRD Jawa Barat periode 2014-2019, Marjaya Ibrahim, memutuskan pindah menjadi kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Bekasi, dari Partai Hanura yang sudah membesarkannya.
“Pak Haji Marjaya, sebelumnya dari Partai Hanura dan mantan anggota DPRD Provinsi. Beliau masuk secara resmi ke PKS sekitar tiga bulan yang lalu, sebelum Ramadan,” ujar Ketua DPD PKS Kabupaten Bekasi, Budi Muhammad Mustofa, kepada Radar Bekasi, Selasa (19/7/2022).
Menurut pria yang akrab disapa Budi MM ini, Marjaya Ibrahim sudah mempunyai Kartu Tanda Anggota (KTA). Namun yang bersangkutan belum masuk ke dalam kepengurusan di DPD. Akan tetapi namanya sudah diusulkan ke DPW Jawa Barat. Selain Marjaya, masih ada beberapa politisi lainnya yang masuk ke partai yang dipimpinnya.
“Seinget saya si yang terdata di kita ada beberapa nama. Tapi yang sudah pasti Pak Saleh Manaf, sebelumnya aktif di PBB. Kemudian pindah ke Partai Idaman. Lalu sekarang bersama-sama di PKS,” ucapnya.
Dengan masuknya para politisi yang sebelumnya berada di partai lain, kata Budi, bisa berkolaborasi bersama pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024, sesuai tagline partainya, yakni berkolaborasi. Keputusan seorang politisi masuk ke partai merupakan haknya masing-masing. Mungkin mereka punya visi dan misi sama dengan PKS.
“Harapan kita, dengan mereka masuk ke kita. Mungkin barisan dari keluarganya, jaringannya, maupun lainnya, bisa membantu menambah suara PKS di 2024,” ucapnya.
Sejauh ini, dirinya memastikan, tidak ada kader PKS di Kabupaten Bekasi yang pindah ke partai lain. Kecuali yang kader sebelum-sebelumnya. Karena memang partainya akan menjaga kader sebaik mungkin, agar tidak hengkang.
“Kita akan jagain para kader dengan baik, mudah-mudahan para kader dan anggota merasa nyaman di PKS, teranyomi oleh partai dan struktur. Kalau misalkan mereka ada masukan, kita sangat terbuka,” tuturnya. (pra)