RADARBEKASI.ID, BEKASI – Pembangunan atau perbaikan ruang kelas untuk sekolah di Kabupaten Bekasi, masih rendah. Pasalnya, memasuki triwulan ketiga atau semester kedua tahun 2022 ini, baru mencapai sekitar 40 persen.

Hal itu mendapat kritikan dari Anggota DPRD Kabupaten Bekasi, Fraksi PDI Perjuangan, Nyumarno. Menurutnya, masyarakat butuh kerja nyata dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi. Pasalanya, saat ini sudah memasuki tahun ajaran baru.

“Masyarakat butuh bukti kerja nyata melalui pembangunan sekolah dan infrastruktur. Jangan sampai diakhir tahun, baru mulai dikerjakan, dan seolah-olah tergesa gesa,” kata Nyumarno.

Ia menilai, fasilitas proses belajar mengajar sangat penting bagi anak didik di Kabupaten Bekasi, sehingga tercipta generasi yang berdaya saing.

”Sebab saya melihat belum ada realisasi pembangunan sekolah yang berjalan. Padahal, sudah ratusan miliar yang dianggarkan dan disetujui oleh DPRD Kabupaten Bekasi. Hingga saat ini, Pemkab Bekasi belum maksimal dalam penyerapan anggaran,” sindirnya.

Sementara itu, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang, Beni Saputra, mengklaim realisasi pembangunan sekolah sudah mulai berjalan. Setidaknya, dari 106 kegiatan yang sudah memasuki proses tender, sudah ada sekitar 50-an proses pembangunan berjalan.

“Kalau realisasi pelaksanaan, sudah ada 50 titik pembangunan dan perbaikan ruang kelas atau setara 40 persen. Bahkan ada satu titik yang sudah rampung, yakni SDN 01, Desa Simpangan, Kecamatan Cikarang Utara,” terang Beni.

Dia menyampaikan, sejumlah kegiatan yang sudah rampung pada proses tender saat ini, masih perlu ada perapihan administrasi untuk kehati hatian.

“Jadi, kami imbangi dengan ketertiban administrasi. Jangan sampai pembangunan fisik terburu buru, tapi ada kesalahan administrasi. Oleh sebab itu, kami lakukan secara bertahap,” ucap Beni. (and)