RADARBEKASI.ID, BEKASI – Dijadikannya vaksin booster sebagai syarat perjalanan, membuat permintaan vaksin dosis ketiga itu meningkat, termasuk di Kota Bekasi. Untuk menjamin ketersediaan vaksin booster, Dinas Kesehatan sudah mengajukan tambahan dosis vaksin ke Provinsi Jawa Barat.
“Hari ini (kemarin) akan datang di Kota Bekasi dosis Pfizer sebanyak 19.482 dosis, jadi memang vaksinasi booster ini sedang kami kejar sekali angkanya,” ujar Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bekasi Tanti Rohilawati.
Tanti juga menjamin kemudahan mendapat vaksin booster yang saat ini tersedia di sejumlah puskesmas dan sentra vaksinasi Stadion Patriot Candrabhaga Kota Bekasi.
“Vaksinasi booster sangat mudah sekali untuk dicari karena tersedia di beberapa gerai vaksinasi, seperti stadion ataupun puskesmas. Jadi jangan ragu untuk segera melakukan vaksin, agar perjalanan jauh juga bisa dilakukan dengan aman dan nyaman,” tegasnya.
Sementara data yang dihimpun Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bekasi, stok vaksinasi booster per tanggal 25 Juli 2022 sebanyak 13.142. Rincinya, Sinovac 692 dosis dan Pfizer 12.450 dosis.
Selain itu dari banyaknya dosis yang diterima sejak adanya vaksin covid-19 di Kota Bekasi yaitu sebanyak 3.835.199. 24.615ada beberapa yang memasuki masa kedaluwarsa.
Lebih lanjut, laporan perkembangan angka vaksinasi Covid-19 per tanggal 24 Juli 2022 sendiri. Total Dosis Pertama berjumlah 1.890.042 (93,75 persen), Lanjut usia 135.591 (86,83 persen) dan Anak Anak 222.359 (93 persen).
Kemudian untuk total Dosis ke 2 dengan capaian total 1.697.451 (84,20 persen), Lansia 109.023 (69,82 persen), anak-anak 183.275 (77,23 persen). Sementara untuk total dosis ke 3 dengan capaian 791.245 (39,25 persen), Lansia 80,022 (51.25 persen), Anak-anak 0.
Vaksinasi booster sebagai salah satu syarat perjalanan, ditanggapi beragam warga Kota Bekasi.Baim (24) mengaku bahwa, sampai saat ini dirinya baru menjalankan proses vaksinasi tahap kedua, sehingga untuk sementara vaksinasi booster belum dijalankan.
“Sekarang ini saya baru melakukan vaksin tahap kedua, untuk booster belum karena memang masih sibuk dengan kerjaan,” ungkapnya kepada Radar Bekasi Selasa, (26/7).
Menurutnya vaksin booster sebagai salah satu syarat perjalan tidak membuatnya kesulitan, pasalnya ia tidak terlalu sering melakukan perjalanan jauh keluar daerah.
“Sekarang ini kerjaan masih dilingkungan Kota Bekasi, dan untuk perjalanan ke luar kota masih jarang banget. Paling kalau mepet terpaksa antigen aja buat bisa jalan,” tuturnya.
Baim, mengaku bahwa untuk mencari dosis vaksin booster sendiri tidak cukup sulit. Pasalnya beberapa kali dirinya sempat mendapatkan tawaran untuk melakukan vaksinasi booster.
“Untuk mencari vaksin booster sih gak susah, karena beberapa kali ditawari juga untuk ikut booster. Tapi karena belum ada waktu dan takut drop, saya memilih untuk tidak melakukan booster dulu,” ucapnya.
Warga lainnya, Umi Lailatika (25) menyampaikan, bahwa vaksin booster merupakan syarat wajib di tempatnya bekerja. Sehingga saat ini pelaksanaan vaksin booster sudah dilakukan.
“Alhamdulillah sudah booster, karena diwajibkan juga dari pihak kerjaan. Waktu itu sih vaksin di puskesmas dekat rumah, dan Alhamdulillah juga ada stok nya,” tuturnya.
Menurutnya, untuk mendapat vaksin booster dianggap tidak terlalu sulit, dan tidak memiliki efek samping yang cukup parah. Sehingga aturan yang dibuat oleh pemerintah tak jadi beban.
“Jujur aku sering banget keluar daerah, jadi dengan adanya booster ini aku gak terlalu ribet buat antigen. Langsung barcode udah kelar bisa keluar kota dengan tenang,” pungkasnya. (one).











