RADARBEKASI.ID, BEKASI – Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) dalam Kurikulum Merdeka dinilai lebih dimengerti oleh siswa jenjang SD. IPAS merupakan penggabungan dari mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).
SDN Kayuringin Jaya 19 merupakan salah satu sekolah yang menerapkan Kurikulum Merdeka jalur Mandiri Belajar mulai tahun ajaran baru 2022/2023. Guru SDN Kayuringin Jaya 19 Ronald Stevanus Saptenn mengatakan, pemilihan Mandiri Belajar ini sesuai untuk diterapkan di sekolahnya karena masih mengalami proses transisi pembelajaran Kurikulum 2013 dengan Kurikulum Merdeka secara keseluruhan.
Menurutnya, Kurikulum Merdeka yang menerapkan projek penguatan profil pelajar pancasila (P5) itu baru diperuntukan kepada siswa kelas 1 dan 4. Namun, untuk implementasi penggabungan mata pelajaran IPA dan IPS diterapkan untuk kelas 3 sampai 6.
“Memang dalam Kurikulum Merdeka untuk jenjang SD, mata pelajaran IPA dan IPS terintegrasi menjadi satu pelajaran, jadi sekarang nama mata pelajarannya itu jadi IPAS atau Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial,” jelas Ronald.
Ia menjelaskan, proses pembelajaran IPAS tidak jauh berbeda dengan sebelumnya. Hanya saja karena sudah digabung menjadi satu jadi memiliki kompetensi dasar dan pencapaian atau tujuan pembelajaran yang sama.
Namun, kalau dilihat dari segi sistem strategi pembelajaran atau metodenya, ujar dia, tergantung bagaimana masing-masing guru mendesain pelajaran IPAS.
Dengan adanya IPAS, Ronald berpendapat bahwa para siswa akan lebih mudah untuk mengerti. Sejauh ini tidak ada masalah terkait penggabungan mata pelajaran tersebut.
“Alhamdulillah sih karena memang capaian pembelajaran itu kompleksitasnya akan lebih sederhana, jadi saya rasa para siswa malah lebih mudah untuk mengerti dan mengikuti pembelajarannya,” ujarnya.
Menurut Ronald, Kurikulum Merdeka merupakan desain kurikulum yang sederhana dibandingkan kurikulum sebelumnya yaitu Kurikulum 2013. Walaupun, banyak perubahan-perubahan yang menyebabkan beberapa guru tidak dapat menerimanya.
“Tapi menurut saya, kurikulum ini memang sudah didesain dengan baik dan berpihak kepada siswa maupun guru-guru,” ujar Ronald.
Ia menambahkan, dalam Kurikulum Merdeka ini dari segi mata pelajaran sudah didesain secara sederhana. Dapat dilihat dari penggabungan mata pelajaran IPA dan IPS, sehingga para pengajar tidak dituntut lebih jauh lagi.
Selain itu, kompleksitasnya pun lebih mudah. Ronald juga berpesan kepada para pengajar di seluruh sekolah agar dapat mengimplementasikan Kurikulum Merdeka ini dengan baik dan tetap semangat dalam menghadapi perubahan-perubahannya.
“Tetap semangat ajasih, karena kalau kita sudah di dunia pendidikan itu harus selalu siap,” ujar Ronald. (cr1)