RADARBEKASI.ID, BEKASI TIMUR – Kasus dugaan pelecehan seks di sekolah mendapat kecaman Ketua DPRD Kota Bekasi Saifuddaulah. Dia meminta pengawasan dan pembinaan terhadap pegawai dan pengajar di sekolah dilakukan secara ketat.
Saifuddaulah juga mengapresiasi Kepolisian Polres Metro Bekasi yang bergerak cepat menindak pelaku pelecehan di SMPN 6 Bekasi yang melibatkan oknum staf perpustakaan di sekolah tersebut.
“Saya mengapresiasi Kapolres Metro Bekasi yang bergerak cepat dan berhasil mengamankan oknum staf administrasi perpustakaan guna diproses hukum berdasarkan peraturan perundang-undangan,” ungkap legislator PKS Dapil Pondokgede dan Pondokmelati.
“Apresiasi juga saya berikan kepada KPAD Bekasi, Dinsos, dan DP3A serta lembaga lainnya yang mengawal perkara ini,” imbuhnya.
Lebih jauh, Saifuddaulah berharap agar peristiwa pelecehan di dunia akademik di Kota Bekasi tidak terulang lagi di masa depan. Dan kasus SMPN 6 Bekasi menjadi kasus pertama dan terakhir saja di Kota Bekasi.
Khusus untuk kasus di SMPN 6 Bekasi, Saifuddaulah meminta agar pihak sekolah menekankan masalah integritas moral saat penerimaan pegawai dan pengajar.
“Agar tidak terulang lagi atas kejadian tersebut, pastikan staf administrasi yang berhubungan dengan kesiswaan harus memiliki integritas moral yang baik,” ungkap Saifuddaulah.
Selain itu, sambung Saifuddaulah, pembinaan dan pengawasan terhadap pegawai dan pengajar sekolah harus dilakukan oleh kepala sekolah.
“Pembinaan dan pengawasan dari kepala sekolah termasuk para pihak yang berada dalam lingkungan sekolah benar-benar harus mampu menjaga atsmosfir pendidikan di lingkungan sekolah. Dan tentunya perlu adanya pemasangan CCTV yang terkoneksi ke ruang pimpinan sekolah, guru dan satpam,” pungkasnya. (zar)