Asal nama Kota Bekasi
Sejarah Kota Bekasi yang belum diketahui banyak orang pada masa lalu, kota Jayagiri alias Bekasi saat ini pernah jadi ibu kota kerajaan Tarumanagara. Kerajaan Tarumanagara adalah salah satu kerajaan terbesar yang pernah eksis di tatar Pasundan. Lalu gimana perubahan nama itu bisa terjadi ? Hal itu tentu dipengaruhi oleh perubahan logat dan evolusi bahasa di tengah masyarakat Bekasi. Selain Jayagiri, dalam prasasti Tugu Bekasi juga disebut sebagai Chandrabaga. Chandrabaga sendiri merupakan nama sebuah sungai yang melintasi wilayah itu. Nama Chandrabaga kemudian berubah menjadi Bhagasasi dan Bhagasi. Istilah Bhagasi inilah yang kemudian bertahan dan berkembang menjadi cikal-bakal penamaan kota Bekasi seperti yang kita kenal sekarang.
Bekasi Kota Patriot yang sulit ditaklukkan Belanda
Bekasi merupakan sebuah kota yang terdapat di provinsi Jawa Barat, banyak yang mengenalnya dengan sebutan “kota Patriot”. Patriotisme masyarakat Bekasi teruji melalui peristiwa perang besar yang pernah meletus di kota ini pada tahun 1945. Setelah Indonesia merdeka 17 agustus 1945, Belanda kemudian secra diam-diam kembali menguasai Nusantara melalui pasukan sekutu. Upaya it uterus dilakukan melalui meja diplomasi hingga agresi militer yang mengakibatkan banyay terjadi pembantaian.
Bekasi menjadi titik yang paling krusial pasca proklamasi, Belanda menganggap ketika mampu menaklukkan Bekasi maka benteng pertahanan untuk selanjutnya semakin mudah yaitu Subang, Karawang, dan Purwakerta. Misi mereka tidak sekedar ingin menaklukkan atau menguasai wilayah saja namun juga pertanian dan perkebunan
Daerah lain yang dapat ditalukkan dengan mudah, namun Bekasi mereka membutuhkan waktu selama 2 tahun. Mulai penyerangan pada November 1945, kehadiran 26 tentara Belanda berhasil ditumpas oleh para Jawara Bekasi. Sehingga menimbulkan kericuhan lebih besar karena adanya pembakaran pusat kota dan kampung-kampung pada 13 desember 1945.
Kemudian 1946 situasi darurat terjadi sehingga Sukarno didesak agar memidahkan Ibukota ke Yogyakarta karena keadaan tidak kondusif lagi dikuasai oleh Belanda dan sekutu. Akhirnya TKR bergerak keluar dari Jakarta persebarannya banyak berada pada sisi timur yaitu Cikarang, Karawang dan cikampek. Bekasi menjadi medan terdepan melawan Belanda meski kala itu pusat komando berada di Karawang.
Serangan yang dilakukan Belanda secara bertubi-tubi pada 10 Juni 1946 mulai sedikit demi seikit rapuh mulai dari pertahanan Bekasi di Kali Cakung sampai sebelah barat Kali