RADARBEKASI.ID, BEKASI – Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kota Bekasi, mencatat sebanyak 637 titik jalan rusak. Data tersebut dari hasil monitoring, melalui media sosial, laporan langsung hingga pemberitaan. Rinciannya dari hasil monitoring sebanyak 509 titik, aduan melalui instagram 92 titik, call center Pemkot Bekasi 7 titik, website Pemkot Bekasi 17 titik, twitter 4 titik, pemberitaan 4 titik dan laporan langsung 4 titik.
Kepala Bidang Bina Marga DBMSDA Kota Bekasi Idi Susanto menjelaskan, bahwa sepanjang tahun 2022 ini, pihak DBMSDA selalu mendapatkan laporan masyarakat terkait kerusakan jalan yang ada di wilayahnya masing-masing.
“Untuk pengaduan sendiri kami sering dapati, melalui instagram kami, instansi terkait di beberapa wilayah ataupun dari call center Pemkot. Jadi semua data itu kami rekap semua untuk ditindak lanjuti,” ujarnya kepada Radar Bekasi Kamis, (11/8).
Sementara dari banyaknya pengaduan yang diterima memiliki kerusakan jalan dengan kategori yang berbeda-beda, yaitu kerusakan sedang dan juga kerusakan jalan yang cukup berat.
“Kerusakan jalannya beda-beda ada yang kategori sedang, dan juga kategori yang berat, ” jelasnya.
Dari hasil laporan yang diterima, pihak DBMSDA sendiri akan melakukan tindak lanjut berupa survei lingkungan. Dimana pihak DBMSDA bisa menentukan kerusakan jalan sesuai dengan kategori perbaikannya.
“Jika ada laporan kami usahakan langsung melihat ke lokasi, untuk mengetahui kategori kerusakan jalannya,” ucapnya.
Selanjutnya untuk kerusakan jalan dengan kategori sedang, pihak DBMSDA akan segera melakukan perbaikan melalui Tim Unit Reaksi Cepat (URC) DBMSDA Kota Bekasi.
“Kalau untuk kerusakan jalan sedang, itu kami langsung tangani oleh tim URC DBMSDA Kota Bekasi, sedangkan untuk sisanya dijadwalkan dan masuk dalam perencanaan perbaikan jalan, berikut juga untuk pemeliharaannya,” tuturnya.
Pihaknya menjelaskan, faktor kerusakan jalan disebabkan oleh beberapa hal, salah satunya adalah musim hujan yang kerap terjadi di awal dan akhir tahun.
“Jadi gini memang kan setiap musim hujan itu terjadi sekitar di akhir tahun sama awal tahun, jadi faktor utama nya adalah kondisi hujan yang kerap membasahi jalan menggenang dan bisa mengakibatkan kerusakan jalan yang kategori kerusakannya bisa sedang dan juga besar,” tuturnya.
Lebih lanjut, saat ini pihak DBMSDA masih bergerak untuk memperbaiki jalan dengan kategori sedang. Sementara untuk kerusakan jalan dengan kategori besar pihak belum dapat dilaksanakan menunggu proses lelang.
“Kita masih bergerak untuk memperbaiki jalan dengan kategori kerusakan sedang, karena untuk perbaikan jalan dalam kategori yang berkapasitas besar, diantaranya butuh dilakukan pelelangan terlebih dahulu, baru nantinya jalan tersebut dapat dilakukan perbaikan. Sebab ada mekanisme yang mengatur untuk hal demikian,” terangnya.
Sementara, menurut data yang dihimpun DBMSDA sepanjang jalan arteri kolektor yang merupakan jalan utama Kota Bekasi, meliputi Jalan M Hasibuan, Jalan Chairil Anwar, Jalan Caman dan Jalan Jatiwaringin, diklaim memiliki kondisi jalan yang cukup baik. (dew).