RADARBEKASI.ID, BEKASI – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Bekasi menekankan kepada seluruh kader, terutama yang berada di Daerah Pemilihan (Dapil) IV (empat) untuk semakin berusaha menjaga suara partai berlambang bulan sabit kembar ini. Hal ini dilakukan setelah politisi senior partainya, Syamsul Falah, bergabung ke DPC PKB Kabupaten Bekasi, belum lama ini.
“Buat kami sekarang, dengan informasi beliau (Syamsul Falah) sudah pindah ke PKB, teman-teman di Dapil IV semakin kencang untuk berusaha menjaga suara, mau nggak mau, karena bakal ada efeknya dengan beliau bergabung ke PKB,” ujar Ketua DPD PKS Kabupaten Bekasi, Budi Muhammad Mustafa, kepada Radar Bekasi.
Dia meminta PKB Kabupaten Bekasi tidak merusak suara partainya di wilayah utara. Menurutnya lebih baik fastabiqul khairat, sama-sama meraih simpati masyarakat. “Jangan dirusak lah, kalau mau fastabiqul khairat, yuk kita sama-sama meraih simpati masyarakat untuk memilih partai kita masing-masing. Saya dengar beliau mau ditempatkan di provinsi untuk pencalonan 2024,” ucapnya.
Pria yang akrab disapa Budi MM ini menilai, kepindahan Syamsul Falah ke PKB merupakan haknya sebagai warga negara untuk menentukan pilihannya. Tentunya, partai yang dipimpinnya tidak bisa menghalang-halanginya. “Mau bagaimana lagi, kami tidak bisa menghalangi. Kami dari PKS menghargai pilihan tersebut, mungkin beliau ingin lebih mengimplementasikan sesuatunya di PKB,” katanya.
Menyikapi itu, Sekretaris DPC PKB Kabupaten Bekasi, Ahmad Faisal menuturkan, bergabungnya Syamsul Falah ke partainya memberikan tambahan amunisi. Karena tidak bisa dipungkiri, beliau adalah salah satu sosok yang terbaik di Kabupaten Bekasi. Tentunya beliau tidak asal-asalan ketika sudah memantapkan dirinya bergabung ke DPC PKB Kabupaten Bekasi.
“Bergabung ustad Samsul Falah di PKB menjadi tambahan amunisi buat DPC PKB Kabupaten Bekasi. Ini menjadi semangat yang luar biasa buat kita semua,” ucapnya.
Mengenai PKB bakal merusak suara PKS di wilayah Utara Kabupaten Bekasi, menurutnya PKS sudah mempunyai analisa sendiri. Dirinya memastikan, partainya tidak ada bahasa merusak, karena ini bagian dari proses perjalanan politik. “Ini menjadi bagian proses perjalanan politik. Tapi paling tidak dengan adanya Ustad Syamsul Falah pastinya akan berefek untuk PKB,” tuturnya.
Sebelum Syamsul Falah memutuskan bergabung dengan DPC PKB Kabupaten Bekasi, DPD Partai Gelora sudah terlebih dulu melakukan pendekatan. Bahkan, elit parpol Gelora mendatangi langsung Syamsul Falah, seperti Anis Matta dan Fahri Hamzah. Namun sayangnya, Syamsul Falah nampaknya enggan bergabung ke partai yang dikenal sebagai irisan dari PKS ini.
“Memang kita sudah berdiskusi beberapa kali dengan beliau (Syamsul Falah),” ungkap Ketua DPD Partai Gelora Kabupaten Bekasi, Nurcholis, kepada Radar Bekasi.
Namun demikian dirinya menegaskan, dalam politik keputusan Syamsul Falah menjadi hal yang lumrah. Pasalnya, itu menjadi hak dari beliau untuk menentukan arah politiknya. Pastinya keputusannya bergabung dengan PKB sudah dipikirkan secara matang-matang. “Itu hal yang lumrah, Ketika beliau bergabung ke PKB, itu hal yang biasa saja di dalam politik, karena sepenuhnya itu kewenangan dari Pak Syamsul Falah secara pribadi,” katanya. (pra)