RADARBEKASI.ID, BEKASI – Pemerintah Kota (Pemkot) bersama dengan kepolisian masih memiliki Pekerjaan Rumah (PR) untuk menyelesaikan puluhan titik kemacetan untuk diurai. Belakangan, dua hari uji coba rekayasa Lalu Lintas (Lalin) di Jalan Perjuangan dinilai berhasil.
Hari kedua uji coba contra flow di Jalan Perjuangan waktunya semakin singkat, berakhir pada pukul 06.59 dengan catatan arus lalu lintas telah kembali normal. Namun, masih ada 23 titik kemacetan lagi di jalan-jalan kolektor yang harus diurai.
“Kalau di catatan kami ada 24 titik kemacetan. Kami bersama dengan stakeholder lainnya terutama jajaran kepolisian itu berupaya menyelesaikan satu per satu kondisi kemacetan yang ada dengan dengan manajemen rekayasa,” kata Kabid Lalin Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bekasi, Teguh Indrianto, Rabu (24/8).
Kemacetan terjadi di ruas jalan-jalan kolektor menuju jalan arteri seperti Jalan Ahmad Yani, Jalan Sultan Agung, Sudirman, Sultan Agung, dan lainnya. Hal ini terjadi lantaran jalan kolektor lebih kecil dibandingkan jalan arteri, ditambah dengan padatnya lalu lintas di Kota Bekasi.
Salah satu contoh adalah Jalan Agus Salim, dimana arus Lalin sangat padat, ditambah aktivitas siswa sekolah. Diketahui, sepanjang jalan Agus Salim terdapat beberapa sekolah mulai dari tingkat SD, SMP, hingga SMA, sehingga ruas jalan ini sangat sibuk di pagi hari.
“Jalannya juga kecil, makanya perlu ada rapat bersama,” tambahnya.
Puluhan titik kemacetan ini akan diidentifikasi guna mencari alternatif solusi, rekayasa Lalin, pelebaran jalan, atau pembangunan infrastruktur seperti flyover maupun underpass. Hanya saja, pembangunan infrastruktur kata Teguh membutuhkan biaya besar, maka sementara akan dilakukan identifikasi rekayasa Lalin yang tepat untuk mengurai kemacetan.
“Dari 24 titik (termasuk Jalan Perjuangan) itu bersama dengan stakeholder lainnya bagaimana upaya di jam-jam sibuk tertentu,” tukasnya. (sur)