Berita Bekasi Nomor Satu

SMAN 5 Tambun Selatan Ikuti Program Sekolah Adiwiyata Provinsi

MAIN BULUTANGKIS: Siswa SMAN 5 Tambun Selatan bermain Bulutangkis di halaman sekolah, Kamis (1/9). Pada 2022, sekolah ini kembali mengikuti program Sekolah Adiwiyata tingkat Provinsi Jawa Barat. JESICA ARYANTI/RADAR BEKASI

 

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Sejak 2016 SMAN 5 Tambun Selatan mengikuti program Sekolah Adiwiyata dan lolos mendapatkan juara harapan 2 di tingkat Kabupaten Bekasi. Pada 2022, sekolah ini kembali mengikuti program Sekolah Adiwiyata tingkat Provinsi Jawa Barat.

Menurut keterangan Ketua Koordinator Adiwiyata SMAN 5 Tambun Selatan Retno Astuti, sekolahnya sempat beberapa kali gagal mengajukan Sekolah Adiwiyata tingkat Provinsi Jawa Barat setelah lolos pada tingkat Kabupaten pada 2016.

“2017 kita ngajuin tapi gagal tingkat provinsi, 2018 kita ngajuin lagi nih eh gagal lagi karena ada pergantian kepala sekolah yang mengatakan kalau kita tuh berbenah dulu deh penambahan ruangan dan sebagainya,” ungkapnya kepada Radar Bekasi, Kamis (1/9).

Kurang lebih sekitar tiga tahun SMAN 5 Tambun Selatan melakukan pembenahan. Sampai akhirnya di 2021 pihak sekolah melakukan pengajuan berkas lagi untuk mengikuti penilaian Sekolah Adiwiyata tingkat Provinsi Jawa Barat 2022.

“Alhamdulillah kita berkasnya sudah lolos, tinggal penilaian lapangannya aja secara langsung kayaknya sih di September ini,” ujar Retno.

Terdapat enam aspek penilaian Sekolah Adiwiyata yaitu tanaman atau penghijauan, pengolahan sampah, Kader Adiwiyata, konvergensi energi, dan terakhir konvergensi air.

“Jadi gak cuma penghijauan aja yang dinilai, yang lainnya juga kayak contoh kita gak boleh nyalain lampu di siang hari, lalu kalau nyalain AC harus di suhu 24 celcius dan semuanya kita laporkan dalam bentuk foto,” jelas Retno

Selain upaya tersebut, pihak sekolah juga sudah mengedukasi para siswanya untuk lebih peduli akan lingkungan hidup seperti mengurangi pemakaian plastik di sekolah.

SMAN 5 Tambun Selatan memiliki Kader Adiwiyata untuk memantau dan bertanggung jawab atas kebersihan sekolah. Retno mengatakan karena Kader merupakan salah satu aspek penilaian dalam Sekolah Adiwiyata, maka kader tersebut tidak boleh sembarang orang yang mengikuti. “Jadi selain petugas kebersihan disini ya, kita juga ada kader yang ada jadwal piketnya buat tanggung jawab kebersihan sekolah dan itu kadernya saya seleksi dari para siswa yang mau ikut,” ungkap Retno.

Wakil Kepala SMAN 5 Tambun Selatan bidang Humas Kurniawati menyampaikan bahwa sekolah sudah mengimbau bahkan menerapkan untuk membawa alat makan beserta botol pribadi dari rumah. “Semuanya dari mulai guru sampai siswa sudah bawa alat makan dari rumahnya masing masing, jadi kalau mereka mau jajan di kantin juga pakai alat makan sendiri untuk mengurangi sampah plastik,” jelas Nia-sapaan akrabnya.

Nia mengatakan, sekarang merupakan waktu yang tepat untuk SMAN 5 Tambun Selatan mengikuti Sekolah Adiwiyata ini. Ia merasa bahwa sekolah sudah lebih baik dari segi pembangunan hingga karakteristik para siswanya yang mau bekerjasama dengan pihak sekolah untuk mendukung program Adiwiyata. Ia menegaskan, upaya hidup sehat dan bersih di sekolah tidak hanya dilakukan saat sedang mengikuti program Sekolah Adiwiyata.

“Kita juga sebelumnya memang rutin ada kegiatan Jumsihat (Jumat Bersih dan Sehat) dan kegiatan kebersihan lainnya. Jadi tidak hanya pas Adiwiyata ini saja kita melakukannya,” tegas Nia. (cr1)


Berita Bekasi Nomor Satu