RADARBEKASI.ID, BEKASI – DPD Partai Golkar Provinsi Jawa Barat menetapkan, pelaksanaan Musyawarah Luar Biasa (Musdalub) Golkar Kabupaten Bekasi dilaksanakan pada pada Rabu (14/9/2022) mendatang di Bandung, Jawa Barat. Hanya saja, partai berlambang pohon beringin ini belum bisa memastikan Musdalub tersebut secara aklamasi atau voting.
“Musdalub Golkar Kabupaten Bekasi tanggal 14 September 2022, itu sudah fiks, karena sudah ada persetujuan dari Jawa Barat,” ujar Pelaksana tugas (Plt) Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Bekasi, Deden Y Hidayat, kepada Radar Bekasi, Kamis (8/9/2022).
Untuk tahap pertama kata Deden, dirinya akan memverifikasi peserta Musdalub, mulai dari Pengurus Kecamatan (PK) se Kabupaten Bekasi dan lain-lainnya. Setelah itu selesai akan dikirim ke DPD Partai Golkar Jawa Barat, untuk diverifikasi ulang. Kemudian, apabila nama-nama tersebut sudah ditetapkan, maka yang sudah terverifikasi akan diundang ke Musdalub.
Sementara untuk pendaftaran calon Ketua DPD Golkar Kabupaten Bekasi, dirinya mengaku, itu dibuka saat pelaksanaan. “Biasa kalau Musdalub langsung di lokasi pas hari H,” katanya.
Saat disinggung mengenai aklamasi, Deden tidak bisa memastikannya. Pasalnya, kewajiban dirinya sebagai Plt itu, memastikan bahwa Musdalub ini berjalan sesuai aturan dan kebijakan partai. Menurutnya, nama-nama yang mencuat masih sama seperti sebelumnya, yakni Akhmad Marjuki, H.Mahdi, Novi Yasin, dan Asep Surya Atmaja.
“Jadi berkaitan apakah aklamasi atau diskresi, maupun yang lainnya, domainnya bukan di saya. Prinsipnya ada dukungan 30 persen dan menjadi pengurus minimal satu periode (lima tahun). Masing-masing calon mengklaim sudah mendapat dukungan,” ucapnya.
Terpisah, Pengamat Politik Bekasi, Adi Susila menilai, siapapun ketua yang terpilih pastinya akan membawa orang-orang atau gerbongnya ke dalam kepengurusan. Alhasil, kemungkinan besar pengurus yang berlawanan dengan ketua terpilihnya akan dibuang dari kepengurusan. Hal itu berdasarkan dinamika politik di Indonesia.
Namun demikian kata Adi, itu semua tergantung ketua terpilih nantinya. Seharusnya, semua pengurus bisa dirangkul oleh ketua terpilih agar memperkuat Golkar di Kabupaten Bekasi. Pasalnya, ketika para pengurus yang berlawanan dibuang dari kepengurusan, tentu sangat merugikan partai, apalagi mereka sampai pindah partai. Karena mereka pasti sudah punya masa loyal, yang akan mengikutinya ke partai lain.
“Ya tergantung pribadi ketua terpilih, kalau idealnya mesti di rangkul semuanya. Karena semua punya potensi, sehingga bisa memperkuat Golkar,” ucapnya.
Oleh karena itu dalam kondisi seperti ini dibutuhkan kekuatan negarawan pengurus Golkar Jawa Barat, bagaimana mereka bisa merangkul semuanya. Karena dampaknya akan meluas apabila dibiarkan, terutama kepada para Caleg. Pastinya, Caleg yang dianggap tidak pro atau berlawanan, tidak akan dimasukkan sebagai calon.
“Nanti efeknya kepada Caleg. Otomatis yang pro dan nggak pro akan diseleksi. kondisi seperti ini dibutuhkan kekuatan negarawan pengurus Golkar Jawa Barat, bagaimana mereka bisa merangkul semuanya. Itu akan jauh lebih bagus, karena kalau level konfliknya sudah tinggi, bakal pecah,” jelasnya. (pra)