Berita Bekasi Nomor Satu

Pemkab dan Pemkot Diminta Serius Atasi Sampah

JEMBATAN KALI JAMBE: Foto udara sejumlah pengendara bermotor melintasi Jembatan Kali Jambe, di Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Minggu (11/9). ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Untuk menghindari kembali terjadinya penumpukan sampah di Jembatan Kali Jambe, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Forum Peduli Kali Jambe, menyarankan agar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dan Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi, bisa duduk bersama.

Sebab para komunitas yang bergerak dibidang lingkungan ini, menilai akan sia sia jika kali yang sudah dibersihkan kembali dipenuhi sampah.

“Tumpukan sampah dari Kali Jambe sudah sering dibersihkan dan diangkut. Akan tetapi, tidak lama kemudian sampah muncul lagi,” ujar Ketua Forum Peduli Kali Jambe, Moh Shadiq Helmy, Minggu (11/9).

Kata Helmi, dari informasi yang ia dapat melalui video amatir, sampah yang kembali menumpuk itu berasal dari Kota Bekasi.

”Tujuan dari adanya duduk bersama ini, jangan sampai di Kabupaten Bekasi sampahnya sudah diangkut, namun tiba-tiba datang lagi, bahkan diperkirakan bisa ratusan ton,” bebernya.

Menurut dia, edukasi masyarakat untuk tidak membuang sampah di aliran sungai, serta menjaga lingkungan perlu ditanamkan pada diri sendiri. Kemudian, selain masyarakat, pemerintah turut bersama dalam penyelesaian sampah.

”Kalau sampah menumpuk di Kali Jambe, potensi banjir bisa terjadi di beberapa wilayah. Oleh sebab itu, kami mendorong Pemkab dan Pemkot Bekasi, untuk dapat menyelesaikan secepat mungkin. Jangan sampai Kabupaten Bekasi, selalu mendapatkan kiriman sampah,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala UPTD Kebersihan Wilayah II Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi, Sumardi, mengakui jika sampah di Kali Jambe sebelumnya sudah dibersihkan dan dilakukan pengangkutan. Namun beberapa hari lalu, sampah sudah menumpuk kembali.

Sumardi, tidak ingin menuduh sampah dari mana datangnya. Meski demikian, sebagai dinas yang mengurusi sampah, pihaknya akan kembali melakukan pembersihan untuk mencegah terjadinya banjir dimusim penghujan ini.

“Memang kalau rasa kecewa ada. Karena baru diangkut, sudah menumpuk kembali sampah di aliran Kali Jambe,” tuturnya.

Lanjut Sumardi, untuk melakukan pengangkutan sampah, tentu menggunakan tenaga dan anggaran. Salah satunya, untuk akomodasi dan alat berat, armada pengangkut sampah 20 armada, serta tim biawak (tenaga kebersihan) sebanyak 20 personil.

“Kami hanya terus mengedukasi masyarakat supaya peduli dengan lingkungan. Dan tugas kami adalah, melakukan pengangkutan sampah dari kali atau sumbernya,” pungkas Sumardi. (and)