RADARBEKASI.ID, BEKASI – Bantuan senilai ratusan juta yang terkumpul dari para donatur diserahkan kepada tiga bocah di Sentra Terpadu Pangudi Luhur (STPL), Bekasi Timur, Kota Bekasi. Salah satu penerimanya adalah warga Kabupaten Bandung Barat, Muhammad Gipar Nurhakim (8), bocah yang didiagnosa menderita tulang rapuh sejak lahir.
Saat teman-teman seusianya bisa berjalan bahkan berlarian, langkah Gipar justru terbatas. Dalam melakukan aktivitas sehari-hari, ia harus dibantu orang lain disekitarnya.
Tapi, keterbatasannya tidak lantas membuat semua harapan pudar, ia memiliki keinginan untuk menjadi ustaz. Cita-citanya disampaikan langsung di depan Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini saat menyerahkan bantuan dari ribuan donatur kemarin.
“Mimpinya jadi ustadz dari dulu,” katanya.
Gifar nampak mampu memahami dan menjawab setiap pertanyaan yang ditujukan kepadanya. Ia juga memberikan semangat kepada anak-anak lain, secara khusus pada anak-anak penderita penyakit serupa dengan dirinya.
“Semoga teman-teman semua diberi kesehatan, jangan patah semangat ya, jangan pantang menyerah, semangat terus,” tambahnya.
Selain Gipar, ada dua anak lain yang juga mendapatkan bantuan dari donatur, yakni warga Cianjur, Rita Octavia yang masih berusia 11 bulan, dan warga Kota Depok Azka Nazwan Al Islam (6).
Diketahui, Rita menderita penggumpalan sumsum saraf belakang, dengan diagnosa medis Hydrocephalus. Sedangkan Azka, menderita penyempitan otak, dengan diagnosa medis Cerebral Palsy.
Bantuan yang telah terkumpul disampaikan langsung oleh Mensos, Tri Rismaharini. Masing-masing Gipar sebesar Rp 106,6 juta, Rita sebesar Rp 68 juta, dan Azka sebesar Rp75 juta.
Selain bantuan tersebut, Kemensos memberikan bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) sebesar Rp60 juta untuk ketiganya. Risma menekankan bahwa bantuan ini didapat dari para donatur melalui platform kitabisa.
“Lagi-lagi ini bukan dari kami, tapi dari orang baik di luar sana, kami hanya menyampaikan,” ungkapnya. (sur)