Berita Bekasi Nomor Satu

Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies Dorong 80 Persen Anggota Bangkit

DILANTIK: Ketua DPC ASITA Bekasi periode 2022-2027, Edy Afianto dilantik usai terpilih dalam kegiatan Muscab DPC ASITA 2022. SURYA BAGUS/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Lepas dari kondisi buruk dunia pariwisata pada dua tahun terkahir, Dewan Pengurus Cabang Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (DPC-ASITA) Bekasi memiliki pekerjaan rumah untuk membantu 80 persen anggotanya bangkit. Geliat sektor pariwisata belakangan sudah terlihat, penelurusan topik travel yang mengandung kata ‘healing’ meningkat lebih dari 500 persen dibandingkan tahun 2021.

Dalam kegiatan Musyawarah Cabang (Muscab) B DPC ASITA Bekasi kemarin, salah satu program kerja yang utama adalah membantu mayoritas anggota yang sebelumnya terpuruk akibat pandemi Covid-19 untuk bangkit. Jika tidak dicari solusinya, kondisi buruk ini akan terus berlanjut.

“Dulu Kota Bekasi itu 180an (anggota), karena pandemi mengalami penyusutan. Mungkin dibawah 30an lah yang (masih) aktif, itu pun tidak semuanya pure ke travel, tapi sudah berganti,” kata ketua DPC ASITA Bekasi periode 2022-2027, Edy Afianto, Selasa (27/9).

Hanya sedikit yang masih bergerak di bidang jasa perjalanan, selebihnya ditambah dengan bidang usaha jasa lain, seperti restoran dan cafe. Pilihan ini diambil agar pelaku usaha di sektor pariwisata yang selama ini ada tetap bisa bertahan, pasar harus tetap dipertahankan dengan cara lain.

Puluhan anggota tersebut kata Edy, cenderung menunggu situasi kembali pulih untuk kembali beraktifitas penuh di bidang jasa perjalanan. Termasuk, tidak semua pelaku usaha di bidang pariwisata memiliki kekuatan modal yang sama kuat, sehingga semua anggota ASITA harus bekerjasama untuk membantu pemulihan bisnis anggota lainnya.

“Semuanya kan simbiosis mutualisme. Itu yang kedepan akan saya optimalkan, mendorong semua teman-teman kita untuk ayo bergairah kembali,” tambahnya.

Belum berhenti dengan dampak pandemi, kemajuan teknologi juga menjadi tantangan bagi pelaku usaha travel yang masih bergerak secara konvensional. Bayangkan, saat ini dengan telepon genggam, masyarakat sudah bisa mengakses paket perjalanan ke berbagai tempat wisata.

Modernisasi juga akan menjadi salah satu agenda penting untuk menjaga semua anggota DPC ASITA Bekasi bisa tetap bertahan menghadapi persaingan.

“Untuk itu kita tidak punya pilihan lain, untuk kita bersama-sama, bersatu, kalau kita masing-masing ya kalah juga,” tandasnya. (Sur)