RADARBEKASI.ID, MALANG – Berdasar pendataan Dinas Kesehatan Malang, jumlah korban meninggal dunia dari kerusuhan suporter Arema di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10), bertambah hingga 180 orang.
”Meninggal dunia 180 orang,” tutur Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang Wiyanto Wijoyo, Minggu (2/10) siang.
Jenazah 180 suporter itu masih berada di 10 rumah sakit di Kabupaten dan Kota Malang. Mereka langsung dibawa ke beberapa rumah sakit sejak kerusuhan yang terjadi pada malam sebelumnya. ”Sebanyak 25 jenazah masih belum teridentifiksai,” terang Wiyanto Wijoyo.
Korban meninggal disebut Wiyanto akibat terinjak-injak. Mereka kehabisan napas dan dadanya kesakitan.
”(Meninggal) akibat terinjak-injak. Memang sesak napas karena terinjak-injak,” ungkap Wiyanto.
Sementara itu, sebanyak 191 orang lain masih dirawat di rumah sakit. Mereka mengalami luka-luka. ”Sebanyak 191 orang lainnya luka-luka dan masih dirawat,” kata Wiyanto Wijoyo.
Jumlah jenazah yang belum teridentifikasi bertambah hingga 25 orang, dari sebelumnya 17 orang. Angka itu disebut berkurang dan lebih baik dari sebelumnya.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang Wiyanto Wijoyo mengatakan, jenazah tersebut tengah diidentifikasi di Rumah Sakit Saiful Anwar Malang dan beberapa rumah sakit lain.
”Jenazah yang belum teridentifikasi sekitar 25 orang,” kata Wiyanto, Minggu (2/10) siang.
Wiyanto menyebut banyak keluarga yang mulai mencari jenazah anggota keluarganya yang ikut menonton pertandingan BRI Liga 1 antara Arema dengan Persebaya itu. ”(Angka ini) menurun. Banyak keluarga yang mencari,” lanjut Wiyanto Wijoyo. (jpc)