RADARBEKASI.ID, BEKASI SELATAN – Sejumlah suporter Persipasi Bekasi yang tergabung dalam Curva Nord Bekasi atau Jalur Hitam melakukan aksi solidaritas dengan mengosongkan kursi stadion saat laga Persipasi Bekasi versus PSB Kota Bogor di Stadion Patriot Chandrabhaga.
Aksi tersebut sebagai bentuk bela sungkawa terhadap 180 korban jiwa dalam kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang yang menimbulkan 180.
Presiden Curva Nord Bekasi, Agus Leo mengatakan, saat ini pihaknya memilih aksi mengosongkan tribun sebagai bentuk bela sungkawa dan menghormati kawan-kawan atau suporter yang menjadi korban di Kanjuruhan, Malang.
“Kita tidak melihat dari suporter mana organisasi mana. Tetapi ketika berbicara sepak bola, menyatukan bangsa kenapa diciderai dengan hal seperti ini, oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab,” keluh Leo, sapaan akrabnya kepada awak media saat melakukan aksi di Stadion Patriot Chandrabhaga, Jalan A Yani, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Minggu (2/10).
Dia menyesalkan langkah aparat dalam mengamankan Stadion Kanjuruhan saat laga Arema FC vs Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10) malam.
“Kanapa ada gas air mata yang ditembakkan ke suporter. Seharusnya sudah tidak ada lagi gas air mata di regulasi FIFA maupun PSSI. Kita pun menyayangkan hal itu bisa terjadi,” ucapnya.
Menurutnya, saat menonton sepak bola itu ada ibu-ibu, anak-anak dan sangat berbahaya dari gas air mata. Apalagi daya ledaknya juga sangat kuat dan asapnya sangat beracun. Selain itu, ketika suporter dan penonton berlari pastinya sangat berdesak-desakan. Disitulah akan timbul korban-korban.
“Dengan aksi yang kita lakukan ini sebagai bentuk kepedulian kita dan bela sungkawa kita terhadap korban di Kanjuruhan Malang. Maka dari itu saat ini pertandingan Persipasi vs PSB Kota Bogor kita kosongkan tribun. PSSI harus berkaca apa yang harus dibenahi agar kejadian ini tidak terulang lagi. Kita minta harus diusut tuntas,” ungkapnya. (pay)