Berita Bekasi Nomor Satu

Smart City Ubah Pola Pikir Masyarakat

PUTAR FILM: Warga menggunakan proyektor untuk memutar film layar tancap, di CIbitung Kabupaten Bekasi, belum lama ini. Seiring teknologi yang berkembang pesat, mendorong Pemerintah Kabupaten Bekasi untuk mewujudkan program Smart City. ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi terus mengawal terwujudnya program Kota Cerdas (Smart City) di Kabupaten Bekasi, yang fokus pada enam dimensi, yakni Smart Government, Smart Economy, Smart Live, Smart Living, Smart People dan Smart Mobility.

Penerapan Smart City adalah bagaimana mengubah pola pikir masyarakat atau birokrasi yang tidak atau belum mau berubah.

Fokusnya adalah, layanan pemerintahan, yakni dokumen kependudukan hingga aplikasi jual beli yang akan tertuang dalam pelayanan tersebut.

Ke enam pelayanan digital itu merupakan program jangka pendek sebelum nantinya dibangun sarana teknologi informasi dalam skala besar.

Hal ini sebagai langkah awal atas terpilihnya Kabupaten Bekasi dari 50 daerah di tanah air yang akan menerapkan skema Smart City dalam berbagai pelayanan publik.

Penjabat (Pj) Bupati Bekasi, Dani Ramdan menegaskan, program Smart City diterapkan semata-mata untuk memberi kemudahan kepada masyarakat.

“Jadi, komitmen ini tidak hanya sekadar membubuhkan tanda tangan, karena kami juga mengembangkan dashboard untuk bisa melihat bagaimana implementasi di setiap komponen Smart City ini diterapkan. Prinsipnya, bagaimana teknologi yang dibuat untuk memudahkan, bukan justru menyulitkan,” terang Dani.

Setiap warga yang hendak mengetahui informasi tentang Kabupaten Bekasi, hingga mengurus berbagai pelayanan, bisa diakses melalui Bekasi Nyambung Bae (Bebunge).

Sedangkan Pelaksana tugas (Plt) Kepala Bidang Teknologi Informasi Dinas Komunikasi, Informasi, Persandian dan Statistik (Diskominfostandi) Kabupaten Bekasi, Bahrul Ulum menjelaskan, Bebunge merupakan aplikasi yang sudah lama ada, dan akan terus disempurnakan, sehingga menjadi dasar pelayanan Smart City di Kabupaten Bekasi.

Pelayanan kedua, yakni aplikasi Bekasi Berani Beli atau Bebeli. Ini merupakan salah satu aplikasi teranyar yang diluncurkan Pemkab Bekasi. Bebeli merupakan layanan toko daring yang dibangun pemerintah daerah untuk memasarkan produk lokal.

Ketiga, pelayanan sosial, yakni Gabungan Urusan Sosial atau Gabus. Ini bukan aplikasi, melainkan loket yang melayani berbagai program, semisal bantuan sosial, hibah hingga jaminan sosial. Warga bisa memeriksa namanya atau data penerima berbagai bantuan sosial pada layanan ini.

Keempat, pelayanan permukiman dan mobilitas warga melalui Bekasi Command Center. Dengan kepemilikan kamera pengawas di banyak titik, pengaturan lalu lintas hingga keamanan lingkungan, akan dipantau melalui Command Center yang telah beroperasi.

Kemudian, sebagai daerah dengan banyak kawasan industri, sektor lingkungan hidup pun menjadi perhatian dalam konsep Smart City.

Kata Bahrul, pemantauan udara masuk dalam pelayanan kelima sektor lingkungan hidup.

“Namanya Air Quality Management System (AQMS). Di beberapa titik sudah berjalan,” tuturnya.

Lanjut Bahrul, pelayanan informasi yakni Bekasi Newsroom. Layanan ini memberikan berbagai informasi terkini.

“Karena konsep hidup di era sekarang itu informasi, jadi kami juga membangun layanan informasi. Kendati masih terdapat kekurangan, tapi penyempurnaan terus dilakukan,” bebernya.

Bahrul menegaskan, konsep Smart City tidak mengharuskan seluruh elemen kehidupan dialihkan menjadi serba digital. Teknologi hanya digunakan jika memberikan hasil yang lebih baik dan memudahkan masyarakat.

“Tidak semuanya serba digital. Misalkan mengolah sampah, jika lebih efektif dilakukan secara konvensional, ya tetap konvensional. Intinya kan teknologi itu dibuat untuk memudahkan. Konsep saat ini pun demikian, agar jangan sampai menyulitkan masyarakat,” ucapnya.

Bahrul menambahkan, di luar enam langkah jangka pendek ini, terdapat program jangka panjang dalam penerapan konsep Smart City, diantaranya menata instalasi kabel di bawah tanah.

“Dengan demikian, tidak ada lagi kabel semrawut, dan ini studi kelayakannya sedang dilakukan,” tandas Bahrul. (and)