RADARBEKASI.ID, BEKASI – Para petani di Kabupaten Bekasi mengeluhkan sistem bantuan pupuk dan minimnya perhatian dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi.
Hal ini diungkapkan salah seorang petani, Nurain (53). Kata dia, sebenarnya para petani membeli pupuk dan tidak menerima bantuan secara gratis. Hanya saja, untuk mendapatkan pupuk masih sulit.
“Prosesnya ribet, harus menggunakan beberapa kartu dan KTP. Jadi sama saja menyulitkan para petani,” sesal Nurain.
Menurut dia, Menteri Pertanian bisa lebih fokus dalam membuat program bantuan untuk pertanian. Sehingga para petani, bisa lebih mudah ketika hendak bercocok tanam padi.
“Perlu ada perhatian dari Menteri Pertanian, sebab selain pupuk, untuk mendapatkan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang harganya tinggi, sulit. Belum lagi ketika ada masalah gagal panen saat musim kemarau dan terdampak banjir,” ucapnya.
Selain itu, Nurain juga berharap, ada kebijakan yang mendukung perekonomian para petani. Setidaknya untuk stabilitas harga padi, yang sesuai dengan kualitas hasil padi.
“Sebenarnya harapan para petani tidak muluk muluk. Ketika bercocok tanam, ada kemudahan untuk mendapatkan pupuk, dan ketika panen, hasil penjualannya bisa mensejahterakan petani,” imbuh Nurain.
Sayangnya, ketika Radar Bekasi berusaha mendatangi kantor Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi, tidak ada satupun pejabat yang bisa ditemui.
”Sedang pada dinas luar,” kata salah satu staf di kantor Dinas Pertanian, di Komplek Perkantoran Pemerintahan Kabupaten Bekasi.
Sedangkan Sekretaris Dinas Pertanian, Nayu Kulsum saat dihubungi, jawabannya sedang rapat.
“Maaf ya saya sedang rapat,” ujar Nayu melalui pesan singkat kepada Radar Bekasi. (and)











