Berita Bekasi Nomor Satu

Perumahaan Subsidi Ditinggalkan Pemiliknya

TAK TERAWAT: Warga melintasi perumahan Villa Kencana Cikarang yang tidak terawat, di Sukakarya, Kabupaten Bekasi, Senin (10/10). ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Pembangunan perumahaan di Kabupaten Bekasi kian pesat, terutama di wilayah utara, namun tidak didukung oleh fasilitas infrastruktur, membuat penghuninya memilih meninggalkan rumah tersebut.

“Untuk investasi, itu merupakan pilihan dan hak masing-masing orang yang punya uang, dan kami tidak bisa mengarahkan atau memaksa. Tapi kalau menurut saya, bagaimana orang mau tinggal di perumahan tersebut, jika infrastrukturnya tidak mendukung,” ujar Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Bekasi, Helmi, kepada Radar Bekasi, Senin (10/10).

Ia mencontohkan, sekarang sudah ada exit tol di Tambun Utara, tetapi kondisi jalannya masih terlalu kecil, sehingga pemilik rumah memilih tidak menempatinya. Tetapi, mereka melihat lima tahun ke depan, pasti jalannya akan diperlebar. Oleh karena itu, dirinya meminta agar dinas yang menjadi mitra kerja Komisi III, punya master plan, mana skala prioritas.

“Saat ini, komunikasi antara Organisasi Perangkat Daerah (OPD) sangat minim. Oleh karena itu, saya minta agar mitra kerja yang ada enam OPD, ada koordinasi yang baik, sehingga dalam hal pembangunan bisa saling memberikan data. Kalau itu sudah terintegrasi, maka untuk melakukan pembangunan juga akan berjalan,” terang Helmi.

Diakuinya, pembangunan perumahaan di Kabupaten Bekasi cukup pesat. Tetapi memang masih banyak persoalan yang belum terselesaikan. Termasuk suplai air dari PDAM yang masih minim ke perumahaan.

Menurutnya, ketika masyarakat sudah memilih tinggal di Kabupaten Bekasi, harus diberikan fasilitas.

“Pada saat masyarakat sudah membeli rumah disini, tugas pemerintah adalah memberikan fasilitas infrastruktur dan lain sebagainya, agar mereka nyaman tinggal di Kabupaten Bekasi,” saran Helmi.

Dirinya juga meminta pengusaha harus komitmen kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi.

“Pada saat perusahaan sudah habis terjual, langsung serah terimakan fasos-fasum-nya ke Pemkab Bekasi. Sehingga saat mau melakukan pembangunan sekolah, puskesmas, rumah sakit, bisa memanfaatkan tanah fasos-fasum yang diberikan oleh si pengembang, tanpa ngebebasin lahan baru lagi,” ucap Helmi.

Sebagai informasi, puluhan unit rumah yang berada di Perumahaan Villa Kencana, Blok J, RT 04/11, Desa Karang Sentosa, Kecamatan Karang Bahagia, terbengkalai tanpa penghuni.

Pasalnya, perumahaan subsidi yang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini, banyak yang tidak ditempati oleh penghuninya, lantaran jauh dari tempat kerja. Bahkan, ada juga yang hanya sebatas investasi.

“Saya sudah tiga tahun tinggal disini (Perumahaan Villa Kencana),” ujar warga perumahaan Villa Kencana Blok J RT 04/11, Karang Sentosa, Yudi (50), kepada Radar Bekasi saat ditemui di lokasi.

Dari pantauan di lokasi, Perumahaan Villa Kencana, suasananya sudah sangat ramai dengan para pedagang yang berjejer di sepanjang jalan masuk ke dalam perumahaan ini. Bahkan, pembeli yang datang tidak hanya warga sekitar, melainkan juga dari luar untuk mencari makanan.

“Saya yakin, lima tahun ke depan tempat ini akan ramai, dan bisa buat investasi. Mangkannya kalau orang yang sudah biasa jual beli rumah, pasti akan lari kesini, sebab bicaranya ke depan pasti ramai,” beber Yudi. (pra)