Berita Bekasi Nomor Satu

Kapolri Sebut Teddy Minahasa Diduga Terlibat Jual Barang Bukti Narkoba

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

 

RADARBEKASI.ID, JAKARTA – Teka-teki kasus narkoba melibatkan Kapolda Sumatera Barat (Sumbar) yang dipromosikan sebagai Kapolda Jawa Timur (Jatim) Teddy Minahasa Putera terungkap. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyebut Teddy diduga terlibat jual barang bukti narkoba.

Teddy ditangkap Divisi Propam Polri terkait kasus narkoba. Teddy diduga menjual barang bukti narkoba.
“Saya kira dugaan keterlibatan yang bersangkutan menjual kita sudah mendapatkan,” kata Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jakarta, Jumat (14/10).

Dia mengatakan kasus ini awalnya diungkap Polda Metro Jaya yang menangkap 3 orang terkait kasus narkoba di Sumatera Barat (Sumbar). Polda Metro Jaya lalu melakukan pengembangan kasus.

Kemudian didapatkan keterlibatan oknum polisi terkait kasus narkoba tersebut. Di dalam kasus tersebut ada oknum kapolsek dan kapolres yang terlibat.

Sigit mengatakan Polri akan mengecek penanganan kasus narkoba di Sumbar tersebut. Diketahui, Teddy Minahasa merupakan Kapolda Sumbar yang sedang proses mutasi menjadi Kapolda Jawa Timur (Jatim).

“Itu adalah bagian dari hal-hal kita juga turunkan tim untuk mengecek terkait dengan penanganan pengungkapan pada saat di Bukittinggi kemarin dan ini juga menjadi bagian SOP yang harus kita perbaiki ke depan,” ujar dia.

Teddy Minahasa Ditangkap Propam
Teddy Minahasa ditangkap pada pagi tadi. Sigit meminta langsung Kadiv Propam Polri Irjen Syahar Diantono untuk menangkap langsung Teddy.

“Kemarin saya minta Kadiv Propam untuk menjemput dan melakukan pemeriksaan terhadap Irjen TM (Teddy Minahasa),” kata Sigit.

Dia mengatakan pagi tadi penyidik telah melakukan gelar perkara. Teddy Minahasa diduga terlibat kasus narkoba tersebut.

“Saat ini Irjen TM dinyatakan sebagai terduga pelanggar dan sudah dilakukan penempatan khusus,” katanya.

Sigit meminta kasus ini ditangani secara etik hingga pidana. Teddy Minahasa terancam dipecat dari anggota Polri hingga dipenjara.

“Saya minta Kadiv Propam lakukan pemeriksaan etik untuk kemudian bisa kita proses dengan ancaman hukuman PDTH,” katanya.

“Saya minta kapolda metro melanjutkan proses kasus pidananya,” pungkasnya. (dtc)