RADARBEKASI.ID, BEKASI – Seorang pria ditemukan tewas dengan leher terjerat kain gorden di kamar kontrakan, di Kampung Cibunyu, Bojong, Desa Gandasari, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Sabtu malam (15/10).
Korban yang diketahui berinisial A itu, nekat mengakhiri hidupnya lantaran terjerat hutang pinjaman online (pinjol) ditambah lagi adanya persoalan keluarga.
Jasad korban pertama kali ditemukan oleh pacar dan teman kerjanya. Pasalnya, mereka curiga karena korban tidak masuk kerja, dan sulit dihubungi.
Dengan kondisi pintu kontrakan yang terkunci, pacar korban bersama temannya mencoba mendobrak paksa pintu tersebut. Kemudian, saat pintu terbuka, ditemukan jasad korban yang berada di bawah jendela, dengan kondisi leher terjerat kain gorden, dan posisi tubuh setengah jongkok persis disamping pintu.
“Posisinya ngegantung di teralis jendela kontrakan, dengan setengah jongkok, kaki selonjor pantat sama ubin kira-kira satu jengkal, posisinya kaya orang nyenderlah. Informasi awal dari pacar korban, lalu warga meneruskan ke saya, bahwa ada yang bunuh diri,” ujar Ketua RT setempat, Heri (42), saat dikonfirmasi, Sabtu malam (15/10).
Sementara itu, penjaga kontrakan, Zul (49) menuturkan, korban terakhir kali terlihat pada Sabtu dini hari (15/10), masih terlihat sedang bermain ponsel di kamar kontrakannya.
“Malam hari, pintu kontrakannya itu masih kebuka, dan dia masih main handphone sambil tiduran,” ucap Zul.
Korban yang bekerja di sebuah coffee shop itu, baru menempati kamar kontrakan tersebut belum genap satu pekan. Dirinya memperkirakan usia korban sekitar 20 tahun, kemudian untuk identitasnya dari Bengkulu.
Kata Zul, berdasarkan keterangan pacarnya, korban A sedang memiliki permasalahan dalam keluarganya, hingga diduga nekat mengakhiri hidupnya dengan cara tersebut.
Sementara Kapolsek Cikarang Barat, Kompol Sutrisno, menyampaikan motif serta penyebab teeasnya korban. Menurutnya, dari hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) serta keterangan para saksi, korban berinisial A (22) nekat mengakhiri hidup lantaran terjerat hutang pinjol dan masalah keluarga.
“Memang korban mengakhiri hidupnya di rumah kontrakan. Motifnya, karena terjerat hutang pinjol dan ada masalah di keluarga,” terang Sutrisno melalui pesan singkat, Minggu (16/10). (pra)