RADARBEKASI.ID, BEKASI – Kecakapan bahasa asing terutama bahasa Inggris sebagian siswa di Bekasi masih rendah. Hal itu disampaikan oleh sejumlah guru bahasa Inggris di satuan pendidikan.
Guru Bahasa Inggris SMPN 17 Kota Bekasi Arief menyampaikan, sebagian siswa belum menguasai bahasa asing khususnya bahasa Inggris dengan baik.
“Ada yang sudah dirasa cukup menguasai dan masih ada beberapa penguasaan materi yang masih terbilang rendah,” ujarnya kepada Radar Bekasi, Senin (17/10).
Antara lain penguasaan materi listening atau mendengarkan. Menurut Arief, siswa masih cukup kesulitan untuk bisa memahami beberapa kosakata dalam bahasa Inggris.
“Sebab pada pelajaran listening, diperdengarkan rekaman audio yang biasanya berisi suara native speaker, yang mana dialognya cukup asing di telinga siswa. Sehingga siswa kesulitan untuk cepat menangkap isi pesan dari audio tersebut,” ujarnya.
Selain itu, yang belum dikuasai materi listening atau berbicara. Hal ini dikarenakan minimnya kosakata siswa ditambah dengan pelafalan kata yang berbeda dengan tulisan.
“Kemampuan siswa dalam berbicara bahasa Inggris juga masih sangat minim saat ini,” ucapnya
Namun untuk penguasaan materi lainnya seperti reading atau membaca dan writing atau menulis cukup baik. “Untuk reading dan writing ini siswa lebih mudah untuk menguasai atau lebih cepat dalam memahaminya,” jelasnya.
Hal senada dikatakan Guru Bahasa Inggris SMAN 1 Sukakarya Kanih. Ia menyampaikan, peserta didiknya belum menguasai bahasa asing.
“Masih banyak siswa yang belum bisa membaca teks bahasa Inggris,” ucapnya.
Menurutnya, dalam pembelajaran bahasa Inggris memiliki empat keterampilan yaitu membaca, menulis, mendengarkan, dan berbicara. Penguasaan materi ini dinilai masih memiliki kekurangannya masing-masing.
“Kebetulan saya mengajar siswa kelas X dan XII dimana fokusnya pada materi berbicara, membaca, dan mendengarkan. Jadi ketika saya mengajar, saya langsung masuk pada indikatornya atau tujuan pembelajarannya saja, agar lebih fokus. Untuk membaca sendiri saya fokus kepada pronunciation baru kemudian pemaknaan isi teksnya,” jelasnya.
“Jika tujuan pembelajarannya terkait analisis soal atau mendengarkan, saya fokus bagaimana cara mengerjakan soal dengan cepat dan mudah tanpa harus menggunakan google translate, karena siswa saat ini masih terpaku pada google translate,” imbuhnya.
Menurutnya, bahasa asing sangatlah penting untuk dikuasai oleh siswa. Sebab bahasa asing akan menjadi poin tambahan bagi siswa untuk melamar pekerjaan ataupun melanjutkan pendidikan.
“Bahasa Inggris tetap harus dikuasai sebagai nilai lebih untuk siswa, contoh ketika siswa ingin mendapatkan beasiswa di dalam maupun luar negeri. Tes TOEFL bahasa Inggris pasti menjadi syarat utamanya. Untuk melamar pekerjaan jika siswa menguasai bahasa asing maka akan menjadi penilaian tambahan untuk siswa itu sendiri,” tukasnya. (dew)