Berita Bekasi Nomor Satu

Muncul Baru Subvarian Omicron dan Delta, XBC Ini Gejalanya

Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) dr. Erlina Burhan, Sp.P mengingatkan subvarian XBC sudah menular di negara tetangga sehingga Indonesia harus waspada. (Andi Firdaus/Antara)

 

RADARBEKASI.ID, JAKARTA – Tak hanya XBB, subvarian lain dari Omicron juga ditemukan yakni XBC yang ditemukan di Filipina. Subvarian XBB dan varian Omicron XBC disebut lebih menular dan menghindari antibodi. XBC merupakan gabungan subvarian Omicron dan Delta, sehingga salah satu gejalanya mirip dengan varian Delta.

Otoritas kesehatan Filipina menjelaskan XBC adalah rekombinan dari Delta dan Omicron. Hal senada diungkapkan Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) dr. Erlina Burhan, Sp.P. Ia mengingatkan subvarian XBC sudah menular di negara tetangga sehingga Indonesia harus waspada.

“Ada lagi XBC. Ini rekombinan Delta dan Omicron. Ingat, ini sudah dekat, di negara tetangga. XBC sudah menyebar ke Filipina. Kita ingat awalnya XBB ada di Singapura, lalu masuk juga ke negara kita,” kata dr. Erlina.

“XBC kian dekat juga, mari kita tingkatkan protokol kesehatan dan segera booster,” tambahnya.

Subvarian XBC pertama kali ditemukan di Inggris. Di Filipina kini sudah ada 153 kasus. “Belum ada laporan resmi yang  menyatakan XBB atau XBC berat. Hingga saat ini masih dikatakan mirip dengan Omicron yang lain. Akan tetapi tetap harus waspada,” kata dr. Erlina.

Gejala Anosmia

Menurut dr. Erlina, gejala subvarian XBC mirip dengan Omicron pada umumnya yakni demam, batuk, pilek, mules, muntah, diare, sesak napas. Dan, kehilangan penciuman juga dilaporkan sebagian pasien.

“Anosmia atau kehilangam penciuman di Filipina juga ada, karena campuran Delta. Akan tetapi, belum ada laporan resmi yang menyatakan XBB atau XBC menyebabkan kondisi berat,” jelas dr. Erlina.

“Hingga saat ini masih dikatakan mirip dengan Omicron yang lain,” pungkas dr. Erlina. (jpc)