RADARBEKASI.ID, BEKASI – Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) Universitas Mercu Buana mengajarkan budaya 5S kepada anak asuh Yayasan Al-Kahfi Cabang Bekasi. Budaya 5S yaitu senyum, sapa, salam, sopan, dan santun.
Kegiatan bagian dari Kuliah Peduli Negeri (KPN) ini dilaksanakan secara tatap muka. Kegiatan sosialisasi ini dilakukan dalam rangka pengembangan karakter watak anak usia dini (7-9 tahun).
“Mengingat permasalahan anak usia dini hari ini, tentang sopan santun, menjadi sebuah urgensi bagi mahasiswa untuk ikut andil dalam penanaman karakter sejak dini kepada adik-adik calon penerus bangsa,” ucap Ilyas, salah satu mahasiswa yang mengikuti kegiatan tersebut, dalam keterangan resminya.
Melalui kegiatan bermain peran untuk mensosialisasikan 5S, mahasiswa Fikom Universitas Mercu Buana juga mendapat rujukan dari ahli psikologi perkembangan anak, yakni pengalaman sosial emosional dapat cepat ditangkap dan diterima oleh anak-anak usia 7-9 tahun melalui sebuah aktivitas bermain, dalam hal ini bermain peran.
Sedangkan untuk tema mengaplikasikan 5S ini juga dirasa menjadi bekal mandatory bagi anak asuh Yayasan Al-Kahfi Cabang Bekasi sebagai bekal tumbuh nanti.
Mengambil dari kegiatan sehari-hari, mahasiswa Fikom Universitas Mercu Buana dengan sederhana mengemas bentuk sosialisasi dengan tampak menyenangkan. Situasi itu tergambarkan ketika antusias dan semangat anak asuh Yayasan Al-Kahfi Cabang Bekasi dalam sebuah adegan dimana salah satu skenario mengajarkan perilaku sopan, yaitu ketika bermain atau bertamu ke rumah orang lain, hendaklah menunggu pemilik rumah untuk mempersilakan masuk atau duduk.
Tidak hanya sebagai mata kuliah, kegiatan KPN bertujuan mencetak mahasiswa Universitas Mercu Buana yang mampu mengasah kepekaan sekitarnya serta mampu memberikan Ilmu kepada sesama. Hal ini sejalan dengan Universitas Mercu Buana melihat Yayasan Al-Kahfi Cabang Bekasi sebagai salah satu yayasan yang dipercaya masyarakat sekitar Pekayon Kota Bekasi yang menjadi wadah ilmu untuk melanjutkan langkah baik berkelanjutan mencetak generasi yang memiliki karakter luhur untuk bangsa yang lebih baik.
“Dengan kegiatan bermain peran untuk mensosialisasikan 5S, kami percaya ini akan berpengaruh pada pengalaman sosial emosional mereka,” kata Ilyas. (oke/pms)
