RADARBEKASI.ID, KORUT – Korea Utara geram terkait latihan militer gabungan AS-Korea Selatan. Terkait hal itu, Korea Utara berjanji akan membalas tanpa ampun dan mengancam memberikan tindakan tegas.
Media resmi KCNA mengatakan peluncuran serangan yang dilakukan oleh Korea Utara merupakan simulasi serangan terhadap pangkalan udara, pesawat, dan kota besar Korea Selatan.
Korea Utara telah merilis gambar dari peluncuran rudal termasuk rudal balistik antarbenua (ICBM) sebagai sindiran keras terhadap AS dan Korsel.
“Korut mengutuk latihan militer antara Korea Selatan dan Amerika Serikat sebagai provokasi terbuka dan latihan perang berbahaya,” kata sebuah pernyataan dari Staf Umum Tentara Rakyat Korea Utara.
“Korea Utara akan terus menanggapi latihan militer Korea Selatan dan AS dengan langkah-langkah militer praktis yang berkelanjutan, tegas, dan luar biasa”, sebut laporan Kantor Berita Pusat Korea Utara (KCNA).
Korea Utara menembakkan beberapa rudal pekan lalu, termasuk ICBM yang gagal. Itu adalah rudal jelajah dan ratusan peluru artileri. Militer Korea Utara mengatakan latihan itu adalah provokasi terbuka yang bertujuan untuk meningkatkan ketegangan dengan sengaja dan bersifat agresif.
Ratusan pesawat tempur AS dan Korea Selatan, termasuk pengebom B-1B, ambil bagian dalam Vigilant Storm. Ini adalah pertama kalinya B-1B terbang ke semenanjung Korea sejak Desember 2017.
Tidak disebutkan apakah pemimpin Korea Utara Kim Jong Un telah mengawasi latihan tersebut. Laporan itu mengatakan Korea Utara telah menembakkan dua rudal jelajah strategis dengan kekuatan nuklir pada 2 November ke arah perairan Ulsan, sebuah kota pesisir tenggara di Korea Selatan.
Tindakan Balasan
Bisa dibilang apa yang diancamkan Korut merupakan tindakan balasan. Sebelumnya, Korsel mengutuk peluncuran rudal Korut sebagai kegiatan tidak bertanggung jawab dan sembrono.
“Kami telah mengatakan sebelumnya bahwa kegiatan semacam itu berpotensi mengganggu kestabilan kawasan. Jadi kami meminta mereka (Korut) untuk menghentikan jenis kegiatan itu dan mulai terlibat dalam dialog serius,” kata Kepala Staf Gabungan Korea Selatan.
Uji coba rudal Korut diluncurkan dari pantai barat Korea Utara sekitar pukul 07:39, Kamis (3/11) lalu waktu setempat. Rudal terbang sekitar 750 kilometer (466 mil) sebelum jatuh ke Laut Jepang, juga dikenal sebagai Laut Timur, sebelah timur Korea.
Sumber pemerintah Korea Selatan mengatakan para pejabat menduga itu adalah Hwasong-17, rudal balistik antarbenua tercanggih Korea Utara yang pertama kali berhasil diuji coba pada 24 Maret. Peluncuran itu menetapkan standar baru untuk Pyongyang, mencatat ketinggian tertinggi dan durasi terpanjang dari setiap rudal Korea Utara yang pernah diuji. (jpc)