RADARBEKASI.ID, MALAYSIA –
Raja Malaysia Sultan Abdullah Sultan Ahmad Shah turun tangan memilih perdana menteri di tengah krisis pasca Pemilu. Calon PM Anwar Ibrahim dan Muhyiddin Yassin gagal memenangkan suara mayoritas. Berdasar itu keduanya sama-sama mengklaim kemenangan.
Raja Malaysia Sultan Abdullah Sultan Ahmad Shah mengatakan pada Selasa (22/11) akan memilih perdana menteri berikutnya segera setelah dua pesaing utama gagal memenangkan suara mayoritas. Akan tetapi, raja tidak menentukan waktu untuk keputusannya.
Krisis politik berlarut-larut hingga hari ketiga pasca Pemilu. Pemimpin oposisi Anwar Ibrahim maupun mantan perdana menteri Muhyiddin Yassin tidak mencapai suara mayoritas yang diperlukan untuk membentuk pemerintahan.
Pemilihan tersebut memperpanjang ketidakstabilan politik di Malayia, yang telah memiliki tiga perdana menteri selama bertahun-tahun. Hal itu berisiko menunda keputusan kebijakan yang diperlukan untuk mendorong pemulihan ekonomi.
Sekarang tergantung pada raja yang memainkan peran seremonial tetapi dapat menunjuk siapa pun yang dia yakini akan memimpin parlemen. “Biarkan saya membuat keputusan segera,” kata raja kepada wartawan.
Raja juga meminta warga Malaysia untuk menerima setiap keputusan tentang pembentukan pemerintahan. Dalam sebuah pernyataan, istana mengatakan tidak ada anggota parlemen yang berhasil mendapatkan mayoritas untuk diangkat sebagai perdana menteri.
Perolehan elektoral juga menimbulkan kekhawatiran di Malaysia yang multikultural, yang memiliki minoritas etnis Tiongkok dan India. Di satu sisi Partai Islam PAS telah mengadvokasi hukum syariah. Polisi Malaysia memperingatkan pengguna media sosial untuk tidak mem-posting konten provokatif tentang ras dan agama setelah pemilu yang memecah belah. (jpc)