RADARBEKASI.ID, BEKASI – Menciptakan inovasi dalam mengembangkan potensi gas alam, serta memberikan sumbangsih terhadap pendapatan daerah menjadi pekerjaan rumah Perusahaan Daerah (PD) Migas.
Capaian perusahaan plat merah itu kembali disorot setelah dilantiknya Direktur baru PD Migas Apung Widadi. Banyak kalangan menyoal proses seleksi dan meragukan kompetensi dan rekam jejak Direktur Perusahaan Minyak dan Gas (Migas) yang baru ini.
Ketua Forum Komunikasi Intelektual Muda Bekasi (Forkim), Mulyadi memiliki sederet catatan penting dalam proses seleksi direktur PD Migas. Diantaranya, ia menilai proses seleksi tidak transparan, tidak sedikitpun tersiar kabar proses seleksi direktur di media massa.
Kedua, proses seleksi hingga penunjukan direktur dinilai tergesa-gesa. Keragu-raguan ada pada aspek kompetensi dan rekam jejak direktur yang baru saja dilantik, dimana ia menyebut tidak ada rekam jejak di sektor energy.
“Sehingga dikhawatirkan terjadi lagi permasalahan-permasalahan seperti yang sebelumnya. Kompetensi, integritas, itu harus benar-benar masuk dalam klasifikasi,” katanya, Rabu (23/11).
Pemerintah Kota Bekasi harus melakukan evaluasi besar-besaran. Sebagai badan usaha, PD Migas tidak bisa memberikan kontribusi kepada Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bekasi.
Evaluasi harus segera dilakukan, ia mewanti-wanti penunjukan posisi direktur didasari asas suka atau tidak suka. Lanjutnya, tujuan memajukan pengelolaan minyak dan gas tidak bisa diwujudkan jika pengelolaan entitas bisnis didasarkan pada kepentingan kelompok.
“Pada prinsipnya harus ada evaluasi besar, melibatkan anggota DPRD, agar bisa memberikan kontribusi pada PAD Kota Bekasi,” tambahnya.
Sebelumya, Direktur PD Migas periode 2022-2027, Apung Widadi dilantik oleh Plt Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto awal pekan kemarin. Jabatan direktur resmi dijabat oleh Apung berdasarkan Keputusan Walikota Bekasi nomor 539/Kep.459-Ek/XI/2022.
Pengelolaan Migas di hulu diharapkan dapat dilaksanakan dengan baik, sehingga bisa menjadi potensi Kota Bekasi. “Dengan ide-ide inovatif dalam mengembangkan potensi-potensi dari proses gas alam di Kota Bekasi. Hal ini menjadi tugas utama setelah dilantik dan berharap mampu mengamanahkan dalam proses berjalannya PD Migas,” ungkap Tri pada apel Senin (21/11). (sur)