Berita Bekasi Nomor Satu

BBM Naik, Pengguna Transpatriot Bertambah

ILUSTRASI: Bus Transpatriot melintas di Jalan Chairil Anwar, Bekasi Timur, belum lama ini.. RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Masyarakat Kota Bekasi cenderung masih memanfaatkan kendaraan pribadi dan transportasi daring untuk menjalankan aktivitas sehari-hari.

Penggunaan transportasi umum seperti Transpatriot saat ini masih lesu. Namun peningkatan penumpang belakangan sempat terjadi menyusul naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM).

Kepala Divisi Transpatriot Sindula Gunawangsa membenarkan bahwa saat ini animo masyarakat terhadap kendaraan umum publik masih terbilang sangat rendah.”Sebetulnya animo masyarakat masih rendah untuk naik kendaraan umum publik,” ujarnya kepada Radar Bekasi, Selasa (29/11).

Rendahnya minat masyarakat ke transportasi umum dikarenakan kemudahan akses kendaraan umum privat seperti transportasi daring dan pembelian kendaraan pribadi yang semakin mudah dan juga terjangkau.

“Selain karena memang saat pandemi dianjurkan untuk mengurangi penggunaan kendaraan umum publik (kecuali KRL), kemudahan untuk akses kendaraan umum privat (transportasi daring) dan pembelian kendaraan pribadi semakin mudah dan terjangkau, sehingga animo masyarakat kurang terdorong untuk menggunakan kendaraan umum publik,” jelasnya.

Namun disampaikan, bahwa dengan adanya kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang terjadi pada bulan September lalu, penggunaan kendaraan umum publik Transpatriot sedikit mengalami peningkatan.

“Dengan kenaikan BBM September lalu, pengguna transpatriot sedikit mengalami peningkatan, kisaran 6 persen dari jumlah penumpang sebelum kenaikan BBM,” ucapnya.

Hingga kini perkembangan jumlah penumpang masih naik turun dan cenderung bertambah. “Saat ini perkembangannya masih fluktuasi atau cenderung bertambah,” tuturnya.

Pihaknya juga menyampaikan bahwa ada rencana kendaraan umum publik Transpatriot menjadi kendaraan terintegrasi, memiliki koridor tersendiri.

“Prinsipnya itu nanti akan jadi koridor tersendiri, dari jumlah penumpang pasti bertambah, tapi kalau dibandingkan dengan unit operasional (yang juga akan ditambah), mungkin secara rata-rata tidak meningkat signifikan,” terangnya.

Sehingga menurutnya yang paling terpenting saat ini, pelayanan transportasi untuk warga kota Bekasi dapat terlayani dengan baik dan dalam penggunaannya akan dikembalikan lagi kepada masyarakat.

“Yang penting pelayanan transportasi untuk warga kota Bekasi terlayani, tinggal kembali ke warganya, mau manfaatkan atau tidak,” pungkasnya. (dew)