RADARBEKASI.ID, RUSIA – Rusia memamerkan rudal hipersonik. Lebih besar dan kuat ketimbang AS. Presiden Rusia Vladimir Putin masih mengancam Ukraina dengan serangan nuklir.
Vladimir Putin mengatakan, Rusia mungkin akan mengalihkan kebijakan nuklirnya ke strategi serangan pertama daripada strategi defensif. Dan Putin juga memamerkan rudal terbarunya yakni hipersonik.
Putin melanjutkan dengan mengatakan bahwa Rusia telah memiliki senjata hipersonik.
Ia mengklaim senjata itu sejauh ini belum dikerahkan AS. Dan ia juga memastikan kekuatan rudal jelajah itu lebih unggul dari gudang senjata Amerika.
Rudal hipersonik mampu melakukan perjalanan dengan kecepatan 3.800 mph atau lebih dari lima kali lebih cepat dari kecepatan suara.
Rudal itu dapat melakukan perjalanan pada lintasan yang rumit, membuatnya sulit untuk dipertahankan.
Pejabat intelijen Barat semakin khawatir bahwa Rusia dapat memanfaatkan gudang rudal hipersonik dan balistik Iran di tengah aliansi yang semakin dalam, karena Rusia menghabiskan gudangnya sendiri di Ukraina.
“Dukungan Iran kepada militer Rusia kemungkinan akan tumbuh dalam beberapa bulan mendatang. Rusia sedang berusaha untuk mendapatkan lebih banyak senjata, termasuk ratusan rudal balistik,” kata Kementerian Pertahanan Inggris, Sabtu (10/12/2022).
Komentar Putin muncul beberapa hari setelah dia memperingatkan tentang meningkatnya ancaman perang nuklir dan membahas apa yang dia anggap sebagai masalah dengan strategi pertahanan pertama.
Doktrin Rusia saat ini mengatakan bahwa negara tersebut dapat menggunakan senjata nuklir jika menjadi sasaran serangan nuklir atau serangan senjata lain yang mengancam keberadaan negara tersebut.
Namun, Putin telah berulang kali mengatakan bahwa dia siap untuk menggunakan semua senjata. “Semua cara yang tersedia untuk melindungi wilayah Rusia,” tegas Putin seperti dilansir dari New York Post, Minggu (11/12/2022).
Reaksi Ukraina
Komentar terbaru muncul saat rudal Rusia terus membombardir serangkaian kota di provinsi Donetsk dan Luhansk, Ukraina Timur. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskey mengatakan situasi masih sangat sulit di beberapa kota garis depan.
“Bakhmut, Soledar, Maryinka, Kreminna. Untuk waktu yang lama, tidak ada tempat tinggal yang tersisa di tanah daerah ini yang tidak rusak oleh peluru dan api,” kata Zelensky.
“Para penjajah benar-benar menghancurkan Bakhmut, kota Donbas lain yang diubah oleh tentara Rusia menjadi reruntuhan yang terbakar,” tutur Zelensky. (jpc)