RADARBEKASI.ID, BEKASI – Guru di SMK Bhakti Kota Bekasi belum paham dengan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dalam Kurikulum Merdeka. Akibatnya, sekolah ini belum menerapkan P5. Hal itu menjadi evaluasi sekolah.
Kepala SMK Bhakti Bangsa Kota Bekasi Jumran Waris menyampaikan, di semester satu ini sekolah telah merencanakan beberapa program. Diantaranya, Penerimaan Peserta Didik Baru, Masa Orientasi Sekolah (MOS), pembelajaran, pelaksanaan ujian semester, pelaksanaan P5, Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS), dan Penilaian Kinerja Kepala Sekolah (PKKS).
P5 menjadi program yang dievaluasi karena belum dapat dilaksanakan di semester satu. “Dari beberapa program itu, alhamdulillah sudah bisa terlaksana dengan catatan dapat dilaksanakan dengan lebih baik lagi. Tapi untuk program P5 ini memang belum bisa kami laksanakan, sehingga menjadi bahan evaluasi kami agar program ini bisa selesai dan terlaksana di semester dua nanti,” ucap Jumran kepada Radar Bekasi, Selasa (20/12).
Jumran menjelaskan, belum terlaksananya program P5 dalam Kurikulum Merdeka karena sejumlah guru belum memahaminya. “Catatanya adalah guru diharapkan bisa memahami penerapan program tersebut dan bisa terlaksana di semester kedua nanti,” katanya.
P5 adalah pembelajaran lintas disiplin ilmu dalam mengamati dan memikirkan solusi terhadap permasalahan lingkungan sekitar untuk menguatkan berbagai kompetensi dalam Profil Pelajar Pancasila. Kegiatan kokurikuler berbasis projek ini dirancang untuk menguatkan upaya pencapaian kompetensi dan karakter sesuai profil pelajar Pancasila yang disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan.
BACA JUGA: Guru Malas Mengajar Bisa Dikeluarkan dari Sekolah
“P5 ini kan adalah program yang berbasis projek, jadi ada suatu kegiatan yang nantinya ditampilkan siswa dalam bentuk projek. Jadi memang diharapkan guru-guru kami bisa mendampingi siswa dalam menjalankan program tersebut,” jelasnya.
Ia menambahkan, evaluasi program sekolah sudah menjadi agenda rutin yang dilakukan setiap semester. “Setiap semester kami punya target program yang harus terlaksana, jadi setiap akhir semester kami harus lakukan evaluasi pada program yang sudah direncanakan,” pungkasnya.
Hal senada dikatakan Wakil Kepala sekolah Bidang Humas SMKN 15 Kota Bekasi Dhani Irawan. Ia menjelaskan, pekan ini evaluasi terkait program sekolah telah dilaksanakan oleh seluruh pendidik dan tenaga kependidikan di lingkungan sekolah.
“Kami telah melaksanakan evaluasi program sekolah selama satu semester ini, evaluasi ini dilakukan sebagai salah satu peningkatan mutu manajemen yang dijalankan oleh sekolah,” terangnya.
Beberapa program lain yang sudah dijalankan sama dengan sekolah pada umumnya, yaitu PPDB, ujian, pembelajaran, PKKS, dan MPLS. Sebagai SMK Pusat Keunggulan, SMKN 15 Kota Bekasi harus menjalankan program link dan match yang dalam hal ini masih memerlukan pengembangan dan evaluasi, khususnya dalam pelaksanaan teaching factory dengan sistem blok.
“Program ini sudah dijalankan, namun belum terlihat maksimal, sehingga kami membutuhkan kerjasama untuk meningkatkan program tersebut lebih baik lagi di semester kedua mendatang,” pungkasnya. (dew)