Berita Bekasi Nomor Satu

277 Gereja Dijaga Ketat

ILUSTRASI : Pengendara motor melintas di depan Gereja St. Bartolomeus Paroki Taman Galaxy di Jalan Gardenia Utara, Jakasetia, Bekasi Selatan, Kota Bekasi. RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Sebanyak 277 Gereja di Kota Bekasi, bakal dijaga ketat oleh aparat gabungan dari TNI, Polri dan unsur pemerintah. Hal ini sebagai upaya untuk menjamin keamanan bagi umat kristiani yang sedang menjalankan serangkaian peribadatan perayaan Natal tahun 2022 ini. Sementara itu, kapasitas tempat ibadah sudah diperbolehkan menampung 100 persen.

Aturan perayaan Natal 2022 termaktub dalam Surat Edaran (SE) Menteri Agama (Menag) nomor 15 tahun 2022. Pandemi Covid-19 belum berakhir, meskipun diizinkan 100 persen dari jumlah ruangan, pengurus gereja tetap harus memperhatikan sederet poin yang mewajibkan penerapan Protokol Kesehatan (Prokes) dalam perayaan Natal dan Pelaksanaan Ibadah.

Dalam perayaan Natal tahun ini dihimbau tidak melaksanakan pawai atau arak-arakan, serta dilaksanakan secara sederhana dan bersahaja. Kekhidmatan dalam melaksanakan ibadah, kesehatan, keamanan, dan kenyamanan menjadi perhatian dalam perayaan Natal 2022.

Kemarin, apel gelar pasukan pengamanan Natal tahun 2022 dan Tahun Baru 2023 di Kota Bekasi telah dilaksanakan, total pasukan yang diterjunkan untuk pengamanan Natal dan Tahun Baru (Nataru) sebanyak 1.650 personil. Selain berjaga di 8 Pos Pengamanan dan 2 Pos Pelayanan, petugas yang terdiri dari Unsur TNI, Polri, dan Pemkot Bekasi juga akan berjaga di ratusan titik perayaan Natal.

“Terutama melakukan pengamanan di 277 lokasi kegiatan Natal. Gereja, ruko, maupun gedung-gedung yang digunakan oleh umat Kristiani dalam melaksanakan perayaan Natal dan Misa, ” kata Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Pol Hengki, Kamis (22/12).

Jumlah personil yang berjaga di masing-masing titik menyesuaikan jumlah jemaah, ia menyebut seluruh lokasi menjadi perhatian petugas gabungan. Sterilisasi juga dilakukan sebelum lokasi digunakan untuk perayaan Natal ataupun ibadah, guna memastikan keamanan.

Hengki meminta semua lapisan masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan, serta tidak segan melapor kepada petugas jika mendapati sesuatu yang mencurigakan. Ia juga meminta seluruh lapisan masyarakat untuk menjunjung tinggi nilai toleransi umat beragama.”Menjadi atensi semua, supaya kegiatan bisa berjalan aman, lancar, dan kondusif,” tambahnya.

Semua gereja disebut lebih antusias dan semarak menyambut perayaan Natal tahun ini. Meskipun, sesuai himbauan Kemenag RI, dilaksanakan secara sederhana dan bersahaja.

Ketua Forum Umat Nasrani Bagi Kita Ihsan Bekasi (Forbakti), Pdt Djajang Buntoro mengatakan, seluruh pengurus gereja telah berkoordinasi dengan pemerintah di tingkat kecamatan, kepolisian, maupun TNI. Bukan hanya tahun ini, hal serupa selalu dilakukan setiap tahun.

“Jadi memang kami sudah berkomunikasi, dan kita pun sudah membuat surat pemberitahuan Camat, Polsek, Koramil. Bahwa kita pada tanggal 24 Sore, dan 25 pagi, kita ada ibadah Natal,” ungkapnya.

Lebih lanjut, pengurus gereja juga telah membentuk petugas untuk memastikan keamanan dan kesakralan perayaan Natal. Petugas ditempatkan mulai dari lokasi parkir kendaraan jemaah untuk menjaga kekhusyukan umat dalam ibadah.

Djajang meminta kepada pendeta dan jemaah se Kota Bekasi untuk tidak lupa berbagi kepada sesama, apapun latar belakang agamanya.

Terlebih setelah 2,5 tahun dikurung pandemi Covid-19 kata dia, umat diajak untuk sama-sama peduli terhadap situasi masyarakat yang kurang beruntung. Untuk itu, berbagi kasih menjadi nilai penting, dibanding dengan euforia berlebihan.

“Tentunya ada orang-orang yang kurang beruntung, kehilangan pekerjaan, atau apapun juga, tidak peduli dia agamanya apa, kita wajib dengan berbagi kasih,” ungkapnya.

Djajang memastikan di Gereja Victory Hope, Bekasi Selatan, persiapan dilakukan secara sederhana. Beberapa hari belakangan menjelang Natal, ia bersama dengan pengurus gereja lain mendatangi jemaah membagikan Sembako dan berdoa.”Saya meminta kepada jemaah saya, kita melakukannya sederhana, toh tidak mengurangi esensi Natal,” tambahnya.

Terpisah, Panglima TNI Laksamana TNI Yudo menyampaikan bahwa 25 ribu prajurit yang bawah kendali operasi (BKO) untuk membantu Polri dalam pengamanan Nataru berasal dari tiga matra. ”Terdiri atas 18 ribu TNI AD, lima ribu TNI AL, dan dua ribu TNI AU,” ungkap dia kepada awak media di Jakarta. Selain personel, orang nomor satu di institusi militer tanah air itu menyatakan bahwa pihaknya juga sudah menyiapkan alat utama sistem persenjataan (alutsista) untuk membantu Polri.

Lebih lanjut, Yudo menuturkan bahwa selama Nataru, kecelakaan dan bencana alam turut diantisipasi oleh TNI. Karena itu, pihaknya menyiapkan tiga kapal rumah sakit. ”Untuk antisipasi dalam pelaksanaan Nataru barangkali ada hal-hal yang tidak diinginkan karena cuaca saat ini,” imbuhnya. Selain TNI, dalam pengamanan Nataru Polri juga bekerjasama dengan Badan Keamanan Laut (Bakamla) serta Badan SAR Nasional (Basarnas).

Kemarin, Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Henri Alfiandi turut hadir dalam Apel Gelar Pasukan Operasi Lilin 2022 dalam rangka pengamanan Nataru. Selama pengamanan Nataru, Basarnas melaksanakan siaga SAR khusus. Dia meminta seluruh jajarannya untuk mewaspadai beberapa hal. Yakni bencana hidrometeorologi, bencana geologi, kecelakaan transportasi, dan kondisi darurat lainnya.

Melalui arahan yang dia sampaikan kepada jajarannya, Henri memerintahkan seluruh kepala kantor SAR di Indonesia untuk menyiagakan personel dan alutsista guna memantau pergerakan dan aktivitas masyarakat selama Nataru. ”Seperti di pelabuhan, bandara, jalan tol, terminal, dan tempat-tempat wisata,” ungkap dia. Siaga SAR khusus, lanjut dia, dilaksanakan selama 16 hari. Mulai 19 Desember 2022 – 3 Januari 2023.

Berdasar informasi yang diterima oleh Basarnas, puncak pergerakan masyarakat selama momen Nataru terjadi pada 23 Desember – 24 Desember 2022, 30 Desember – 31 Desember 2022, dan 1 Januari – 2 Januari 2023. Untuk memberikan jaminan keamanan dan kenyamanan kepada masyarakat, Henri meminta supaya para personel Basarnas selalu melaksanakan prinsip quick response of SAR dalam merespons kedaruratan.

Sementara Polri menggelar apel pasukan untuk Operasi Lilin di Lapangan Monas kemarin. Kapolri Jendeal Listyo SIgit Prabowo menuturkan, apel pasukan TNI dan Polri ini untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat. Khususnya saat perayaan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023. ”Ini juga untuk memastikan kesiapan personel,” paparnya.

Polri akan berupaya memenuhi instruksi dari Presiden Jokowi. Bahkan, Nataru tahun ini jangan sampai terdapat gangguan atau berlangsung dengan aman. ”Semua personel disiapkan di pos pengamanan, pelayanan dan terpadu se-Indonesia,” jelasnya.

Menurutnya, Densus 88 Anti Teror juga telah diperintahkan untuk mencegah dan mengantisipasi potensi teror dalam kegiatan Natal dan Tahun Baru. ”Kami berupaya masyarakat bebas dari segala ancaman,” ujarnya.

Dia berharap masyarakat juga membantu dengan melaporkan ke Bhabinkamtibmas bila ada kejadian tertentu. Atau justru saat rumahnya ditinggalkan karena libur akhir tahun. ”Jadi, bisa dilakukan patrol agar lebih memastikan keamanan,” urainya.(Sur/mif/jpg)