Berita Bekasi Nomor Satu

Uji Kelaikan Jangan Musiman

RAMAI: Sejumlah bus terparkir di Terminal Bekasi, Kamis (22/12). H-3 jelang Natal terminal Bekasi mengalami lonjakan penumpang 20 persen dari biasanya. RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Pergerakan orang pada masa Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Natal) mulai terlihat pekan ini, termasuk di Bekasi. Keamanan perjalanan bagi pengguna kendaraan pribadi dan umum menjadi catatan penting pada momentum perjalanan di akhir tahun. Kota Bekasi telah melakukan pemeriksaan kendaraan umum beberapa waktu lalu.

Ada ratusan bus antar kota dalam provinsi dan antar kota antar provinsi (AKDP dan AKAP) yang siap melayani pergerakan masyarakat dari Terminal Induk Bekasi. Belum lagi bus cadangan jika dibutuhkan. Disamping itu, pencegahan kecelakaan yang diakibatkan oleh faktor manusia dan kondisi cuaca di akhir tahun harus menjadi perhatian serius.

“Ada dua faktor yang meningkatkan potensi kecelakaan saat libur Natal dan Tahun Baru,” kata Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan MTI Pusat, Djoko Setijowarno, Kamis (22/12).

Faktor kecelakaan tersebut kata Djoko, yakni tingginya mobilitas kendaraan ke lokasi destinasi wisata dan intensitas hujan yang cenderung tinggi pada bulan Desember. Belum lagi, kondisi jalan menuju area wisata yang disebut membahayakan akibat cuaca.

Sehingga pemerintah harus mengantisipasi sejak awal terkait dengan kesiapan kendaraan maupun pengemudinya. Berdasarkan data Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub November 2022, ada 1.070 perusahaan bus angkutan pariwisata.

Dari ribuan perusahaan bus tersebut, ada 6.965 atau 43,69 persen kartu pengawasan bus tidak aktif, 8.978 atau 56,31 persen kartu pengawasan berstatus aktif. Sementara total kartu pengamanan yang ditertibkan sebanyak 7.941.

“Moda transportasi seperti bus wisata itu rentan terjadi kecelakaan, sehingga perlu selalu diuji kelaikan jalannya, tidak hanya setiap hari raya, tapi harus rutin. Bus harus melalui inspeksi keselamatan terlebih dahulu,” tambahnya.

Potensi pergerakan nasional pada Nataru tahun ini sebanyak 44,17 juta orang, hasil survei Badan Kebijakan Transportasi (Baketrans) Kemenhub. Pergerakan orang diperkirakan akan didominasi oleh kendaraan pribadi, motor 16,47 persen, mobil 28,26 persen, kemudian kendaraan umum seperti kereta api 13,42 persen, bus 11,90 persen, pesawat 11,02 persen, kapal penyebrangan 4,49 persen, dan kapal laut 2,04 persen.

Bus di Kota Bekasi telah diperiksa kelaikannya menjelang masa Nataru ini, 23 bus tidak laik jalan, sebagian besar karena masa berlaku kartu pengawasannya habis atau sudah tidak berlaku. Hasilnya, 270 bus siap untuk melayani perjalanan masyarakat pada akhir tahun, 50 diantaranya disiapkan untuk cadangan.

Kabid Angkutan dan Sarana Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bekasi, Erwin mengatakan, penyelenggaraan angkutan Nataru tahun ini dimulai tanggal 18 Desember 2022 sampai 04 Januari 2023. Pergerakan orang diprediksi akan terlihat mendekati Natal dan Tahun Baru, atau setelah siswa sekolah memasuki masa libur akhir semester ganjil.

“Prediksi saya Jumat, Sabtu, Minggu ini ramai untuk para pemudiknya,” ungkapnya belum lama ini.

Erwin meyakini Pemerintah Kota (Pemkot) sudah siap untuk menghadapi pergerakan masyarakat di akhir tahun ini, termasuk tidak lagi ditemukan penumpukan penumpang dalam waktu yang lama seperti lebaran beberapa waktu lalu.

Untuk menjaga keselamatan, ia meminta kepada para pemudik untuk tetap mentaati Protokol Kesehatan (Prokes), meskipun kasus Covid-19 melandai beberapa waktu belakangan.

Kewaspadaan yang lain, calon penumpang diminta untuk membeli tiket di loket resmi, tidak di sembarang tempat. Jika membutuhkan informasi, bisa bertanya langsung kepada petugas. “Jangan sampai terjadi kejadian yang tidak diinginkan, harus cerdas, karena kan disitu ada petugas yang ditempatkan, supaya bisa bertanya langsung,” tambahnya.

Koordinasi telah dibangun antara Dishub Kota Bekasi, Polres Metro Bekasi Kota, dan perusahaan otobus. (sur)