Oleh: Sintawati
(Kasubag Umum KPPN Bekasi)
RADARBEKASI.ID, BEKASI – Setiap manusia mempunyai keinginan meraih kebahagiaan dalam semua dimensi kehidupannya. Salah satu dimensi kebahagiaan manusia contohnya adalah pegawai/karyawan yang bisa bekerja dengan nyaman di lingkungan dirinya bekerja.
Sebagai seorang pegawai selain ingin mendapatkan gaji ada kebutuhan yang tidak kalah pentingnya yaitu membutuhkan dukungan lingkungan yang kondusif dan sehat sehingga memperoleh kebahagiaan di lingkungan kerja karena sebagian waktunya pegawai tersita di kantor daripada di rumah.
Kebahagiaan karyawan tidak hanya berbicara mengenai perasaan senang, namun juga perasaan positif tentang pekerjaan. Menurut Keser (2016), kebahagiaan karyawan adalah pola pemikiran yang membantu seseorang untuk bekerja secara maksimal.
Dalam kehidupan sekarang ini tuntutan pekerjaan yang tinggi akan bisa memberi dampak kesehatan mental. Terkadang kesehatan mental di tempat kerja sebagai hal yang diabaikan. Salah satu hal yang mempengaruhi kesehatan mental adalah lingkungan kerja.
Lingkungan kerja yang baik salah satu indikatornya adalah memiliki aturan dan program yang mendukung kesehatan mental pegawai atau karyawan. Salah satu bentuk dukungan yang dapat diberikan bahwa tempat kerja memberi dukungan kepada pegawainya adalah memberi ruang untuk bagi pegawainya menyampaikan keluhan yang dirasakan di lingkungan kerja.
Demikian juga Kementerian Keuangan (Kemenkeu) sebagai Lembaga Kementerian yang pertama melakukan reformasi Birokrasi. Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 36/KMK.01/2014 Cetak Biru Program Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan Tahun 2014-2025, sangat memberikan ruang bagi pegawainya untuk menyampaikan keluhan yaitu berupa konseling bagi pegawai yang membutuhkan. Dengan adanya konseling tersebut akan memberikan dampak positif bagi kinerja karyawan yang mempunyai keluhan di lingkungan kerjanya. Karena pegawai yang mempunyai masalah atau ada keluhan bisa berdampak menurunkan kinerja di kantor.
Pegawai yang berkinerja yang tinggi adalah ujung tombak keberhasilan Kementerian Keuangan dalam reformasi birokrasi.
Seperti telah diketahui reformasi birokrasi yang dilakukan oleh Kementerian Keuangan telah memberikan dampak positif bagi peningkatan kinerja dalam pelaksanaan tugas, peningkatan pelayanan, dan kepercayaan masyarakat, serta mendorong dan menginspirasi Kementerian/Lembaga/Pemda untuk melakukan hal yang sama sehingga reformasi birokrasi menjadi agenda bersama secara nasional untuk dilaksanakan.
Dengan mempertimbangkan kesehatan mental setiap pegawai, maka Kementerian Keuangan mempertimbangkan karakteristik pekerjaan dan pegawai. Kementerian Keuangan terus mempersiapkan ekosistem bekerja masa depan dengan menciptakan sistem kerja (work) yang agile, fleksibel, dan kolaboratif; ruang kerja (workplace) yang simpel, terintegrasi, berbasis digital; serta SDM (workforce) yang professional, adaptif, dan melek teknologi, dibarengi penguatan employee engagement, sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas SDM.
Hal itu juga seiring dengan peringatan Hari Kesehatan Mental Dunia yang diperingati setiap 10 Oktober. Pada 2022 ini mengusung tema ‘Jadikan Kesehatan Mental untuk Semua sebagai Prioritas Global’. Tema tersebut mengkampanyekan bahwa semua orang berhak mendapatkan layanan kesehatan jiwa yang berkualitas dan perlunya upaya bersama berbagai pihak untuk mencegah dan mengendalikan masalah kesehatan jiwa.
Saat ini Kementerian Keuangan mempunyai strategi mewujudkan pola kerja baru untuk mendukung kesehatan mental yang sehat untuk semua pegawai Kemenkeu. Strategi tersebut adalah sebagai berikut:
A. Penyusunan Kebijakan Work Form Anywhere (WFA) yang disesuiakan jenis serta karakteristik masing masing pekerjaan, diantaranya:
1. Tempat dan waktu bekerja ( Fisik dan Jam Kerja Sama/Fisik Jam Kerja Fleksibel/Virtual Jam Kerja Sama/Virtual Jam Kerja Fleksibel)
2. Jarak dari tempat tinggal ke tempat kerja
3. Penempatan di luar homebase
4. Rumpun unit kerja
B. Meningkatkan motivasi, engagement , dan kinerja pegawai melalui kebijakan kesejahteraan yang humanis dan holistic, antara lain:
1. Redesain system penghargaan
2. Kebijakan afirmasi pegawai remote area
3. Penyesuaian jam kerja menunjang work life balance
4. Perlindungan hukum pegawai
5. Layanan konseling dan kesehatan pegawai
6. Implementasi pangarusatamaan gender
7. Penyempurnaan program persiapan pension
Pada 2022 ini telah dibuka dan dievaluasi layanan konseling pegawai sejak Maret 2022.
Adapun jumlah pegawai yang mengikuti konseling (Statistik Data Konseling, 9 Desember 2022) sebanyak 333 pegawai yang terdiri dari 177 wanita dan 156 pria. Sebanyak 374 konseling telah dilaksanakan.
Tuntutan dalam pekerjaan yang tinggi akan membawa dampak dalam kehidupan mental seorang pegawai. Dan dampak dari pekerjaan di kantor, di pergaulan, kehidupan sosial akan membawa dampak mental health (kesehatan mental).
Sehingga dengan adanya konseling di Kemenkeu akan menjadi salah satu upaya agar dapat memberikan kesehatan mental ke pegawai karena hal tersebut akan berdampak buruk bagi kinerja organisasi. Karena penting bagi organisasi untuk memperhatikan kebahagiaan karyawan yang didukung oleh budaya organisasi dan pemenuhan fasilitas pendukung kerja.
Menurut Celestinus Eigya Munthe selaku Direktur Kesehatan Jiwa dan NAPZA Kementerian Kesehatan, terjadi peningkatan gangguan kesehatan mental saat pandemi terjadi di 2020, seperti 6,8 persen meningkatnya penderita gangguan kecemasan dan 8,5 persen mengalami depresi. Kemudian, Kementerian Kesehatan RI juga mencatat bahwa lebih dari 1.000 orang melakukan percobaan bunuh diri. Munculnya gangguan kesehatan jiwa ini berawal dari burnout yang berkepanjangan.
Dalam dunia kerja, hal ini dipicu oleh banyaknya tekanan dari atasan dengan deadline yang pendek bisa memberikan dampak dan emosional pegawai. Kemudian, terjadilah gejala psikosomatis yang mempengaruhi kesehatan fisik tubuh.
Misalnya, rasa sakit perut hingga mual dan muntah saat perjalanan kantor, sakit kepala menjelang tidur malam. Meskipun tidak semua berakibat negatif. Ada sebagian pegawai dalam proses deadline akan mendapatkan pengalaman atau tantangan tersendiri yaitu jadi fokus ketika menyelesaikan tugas secara cepat.
Berkaitan dengan kesehatan mental, maka perlu pemahaman tentang Mindfull (kesadaran penuh) dari diri seorang pegawai. Mindfull adalah keadaan pikiran yang berfokus pada apa yang dirasakan saat ini tanpa melalui penilaian, membawa perhatian ke momen saat ini sambil menerima dan mengenali segala pikiran, emosi, dan perasaan fisik apapun.
Manfaat mindfull adalah sebagai berikut:
1. Lebih terhubung dengan diri sendiri, baik secara fisik maupun emosional
2. Memiliki kesadaran emosional yang lebih besar tentang diri sendiri dan individu di sekitarnya
3. Memiliki pemahaman yang lebih baik tentang emosi diri dan penyebabnya
4. Mengurangi stress
Formula mindfulness:
1. Sadar makna dan tujuan
2. Menikmati proses
3. Olah fikir dan olah fisik
4. Memberikan keseimbangan pada otak
5. Mengembangkan sikap tenang
6. Mengendalikan diri sepenuhnya
Tips melatih mindfulness salah satunya dengan cara:
1. Fokus pada Satu Hal di Satu Waktu
2. Menulis Diary
3. Meditasi
Kebahagiaan karyawan adalah kewajiban yang perlu diperhatikan di dalam lingkungan kerja. Karena pada intinya pegawai perlu terus bertumbuh agar tetap terlibat dan produktif dalam lingkungan pekerjaan. Pada intinya, karyawan yang bahagia memberikan manfaat lebih bagi organisasi baik dari segi kinerja maupun atmosfer kantor yang lebih sehat. (*)