RADARBEKASI.ID, BEKASI – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Bekasi akan melakukan survei terhadap lima nama bakal calon bupati dan wakil bupati yang dipersiapkan ikut bertarung dalam Pilkada serentak 2024.
“Rencananya survei ini akan kita lakukan pada Februari 2023,” ujar Sekretaris DPD PKS Kabupaten Bekasi Uryan Riana kepada Radar Bekasi, Kamis (29/12/2022).
Lima nama yang mencuat tersebut merupakan kader terbaik PKS. Yakni Faizal Hafan selaku anggota DPRD Jawa Barat, Budi Muhammad Mustafa selaku ketua DPD PKS, Uryan Riana selaku sekretaris DPD PKS Mohamad Nuh selaku wakil ketua DPRD Kabupaten Bekasi, dan Ayub Rohadi selaku anggota DPRD Kabupaten Bekasi. Survei ini dilakukan untuk meneropong popularitas dan elektabilitas.
“Kita akan melakukan uji publik untuk melihat popularitas dan elektabilitas dari kelima nama tersebut,” katanya.
Uryan menyampaikan, survei ini ditujukan sekitar 0,5 persen masyarakat di 187 desa dan kelurahan se-Kabupaten Bekasi dengan perhitungan sekitar 1.500 sampling. Survei akan melibatkan konsultan dengan metode yang mereka kuasai.
BACA JUGA: Kehadiran Partai Gelora Diyakini Tidak Pengaruhi Perolehan Suara PKS di Kabupaten Bekasi
Survei ini merupakan data awal untuk menentukan calon bupati maupun wakil bupati yang akan diusung oleh PKS dalan Pilkada. Setelah diketahui hasil survei, kelima nama tersebut akan diminta untuk sosialisasi ke masyarakat.
Selanjutnya, enam bulan sampai delapan bulan kedepan PKS akan kembali melakukan survei untuk mengetahui nama yang popularitas dan elektabilitasnya naik.
“Hasil survei itu sangat menentukan. Jadi kita akan mengambil sebuah keputusan atau kesimpulan berdasarkan data. Nah, data dari survei ini yang akan kita ambil,” jelasnya.
Dengan perolehan kursi sekarang, PKS belum bisa mengusung calon bupati dan wakil bupati tanpa koalisi. Mengingat aturannya minimal harus 20 persen dari jumlah kursi legislatif di Kabupaten Bekasi.
Oleh karena itu, PKS menargetkan bisa meraih kursi lebih dari 20 persen agar bisa mengusung kadernya sebagai calon bupati maupun calon wakil bupati tanpa koalisi.
“Sekarang kita punya sepuluh kursi, maka target kita saat ini bagaimana PKS menang melebihi 20 persen dari target. Supaya kita bisa mengusung kader sendiri untuk calon bupati,” tutup Uryan. (pra)