Berita Bekasi Nomor Satu

Pengerjaan Jalan Cikarang-Cibarusah Dikomplain Warga

PUING BERSERAKAN: Sejumlah kendaraan melintas di samping pecahan pembatas jalan yang berserakan, di Jalan Cikarang-Cibarusah, Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi, Minggu (8/1). ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Proyek pelebaran Jalan Cikarang-Cibarusah yang berada di Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi,  belum selesai 100 persen. Begitu juga dengan pembatas tengah jalan dan saluran air, hingga saat ini masih dalam proses pengerjaan. 

 

Padahal, kegiatan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) melalui Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (DBMPR) itu seharusnya sudah selesai dalam 220 hari kerja, yakni akhir bulan Desember 2022 lalu. 

 

Proyek jalan sepanjang 2,3 KM dengan lebar 14 meter ini, dianggarkan sebesar Rp 24 miliar, namun hasil tender menjadi sekitar Rp 17 miliar. 

 

“Kan ini jalan provinsi, dan yang membangun juga mereka (Pemprov Jabar, Red), makanya kami mendesak untuk secepatnya bisa dituntaskan pengerjaannya, agar masyarakat bisa segera menikmati hasil pembangunan,” ucap seorang warga setempat, Jamil (36). 

 

Dia mengatakan berdasarkan kesepakatan yang tertuang dalam kontrak kerja, pembangunan ruas jalan tahap pertama ini, sudah seharusnya selesai pada 20 Desember 2022 lalu.

 

Hingga batas waktu tersebut, kontraktor atau pemenang tender selaku pelaksana kegiatan belum juga mampu menyelesaikan pekerjaan. Bahkan sampai saat ini, ruas jalan yang dimaksud, masih berantakan.

 

“Kalau tidak sanggup, seharusnya dari awal tidak usah ikut tender. Kontraktor seharusnya punya komitmen untuk menyelesaikan pekerjaan dengan cara apapun,” beber Jamil.

 

Pembangunan ruas jalan yang kini berganti nama menjadi Jalan KH Raden Ma’mun Nawawi itu, mulai dari titik Kandang Roda, Desa Sukadami hingga pertigaan Jalan Raya Serang-Setu.

 

 

Pekerjaan peningkatan dan pelebaran jalan ini juga dilengkapi dengan median jalan serta saluran air di sebagian ruas.

 

“Namun faktanya hingga saat ini, median jalan masih ada yang berantakan, dibiarkan berlubang dan membahayakan pengguna jalan,” sesal warga lainnya, Abdullah (40).

 

Ia juga menyebutkan, beberapa titik di ruas jalan itu belum dicor, sementara saluran air atau drainase juga belum selesai dibangun. Ditambah lagi kerusakan pada titik awal pembangunan, yakni di Kandang Roda, usai dicor meski kini sudah diperbaiki kembali.

 

“Seharusnya ini menjadi atensi khusus Pemprov Jabar untuk menegur pihak ketiga selaku kontraktor pelaksana, agar cepat diselesaikan demi kepentingan masyarakat luas,” pintanya.

 

Sementara itu, Camat Cikarang Selatan, Agus Dahlan menuturkan, untuk pengerjaan drainase di jalan tersebut masih berlangsung. Hanya saja, pihaknya tidak mengetahui pekerjaan tersebut apakah penyempurnaan atau baru dimulai. 

 

“Setahu saya, pembangunannya sudah rampung. Karena kan itu masuk pagu APBD tahun 2022. Dan memang saat ini, masih ada yang melaksanakan pekerjaan, khususnya drainase,” terang Agus.

 

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) peningkatan Jalan Cibarusah- Cikarang, Dede M Yahya menyampaikan, pelaksanaan kegiatan sudah selesai. Kendaraan telah diperbolehkan untuk melintas tanpa hambatan jalan rusak.

 

“Semuanya sudah dibersihkan,” tuturnya. 

 

Dede menjelaskan, pembangunan Jalan Cibarusah-Cikarang telah selesai sejak 22 Desember 2022 lalu. Hasilnya adalah, pembangunan jalan dengan material permukaan beton. Ukuran jalan dua kali lebih lebar dari semula. Kini total lebar jalan adalah 14 meter dibagi dua jalur. 

 

“Jembatan juga sudah kami perlebar,” pungkas Dede. (and)