RADARBEKASI.ID, YOGYAKARTA – Aktivitas Gunung Merapi di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah kembali bergeliat.
Berdasarkan pengamatan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), aktivitas kegempaan Gunung Merapi selama sepekan, 6-12 Januari 2023 masih cukup tinggi.
Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso mengatakan pada minggu ini terjadi tiga kali guguran lava ke arah barat daya atau hulu Kali Bebeng dan Kali Sat/Putih dengan jarak luncur maksimal 1,2 kilometer.
BACA JUGA: Gunung Kerinci Erupsi Lagi 10 Menit, Muntahkan Abu Setinggi 1.200 Meter
“Suara guguran terdengar dari Pos Babadan sebanyak enam kali dengan intensitas rendah hingga sedang,” kata Agus dalam keterangannya pada Minggu (15/1/2023).
Tidak teramati adanya perubahan morfologi yang signifikan dari kubah barat daya dan kubah tengah. Volume kubah barat daya terhitung tetap, yaitu sebesar 1.616.500 m3, sedangkan untuk kubah tengah sebesar 2.772.000 m3.
Pada pekan ini kegempaan Gunung Merapi masih cukup tinggi, tercatat 664 kali gempa Vulkanik Dalam (VTA), 17 kali gempa Vulkanik Dangkal (VTB), 75 kali gempa Fase Banyak (MP), 261 kali gempa Guguran (RF), 1 kali gempa Hembusan (DG), dan 10 kali gempa Tektonik (TT).
BACA JUGA: Gunung Merapi Keluarkan Suara Guguran
“Pemantauan deformasi Gunung Merapi pada minggu ini tidak menunjukkan perubahan yang signifikan,” ujarnya.
Pada minggu ini terjadi hujan di Pos Pengamatan Merapi dengan intensitas curah hujan sebesar 32 mm per jam selama 100 menit di Pos Kaliurang pada 10 Januari 2023, tetapi tidak dilaporkan adanya penambahan aliran dan lahar dari sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi.
Hingga kini BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level 3 atau Siaga.
BACA JUGA: PVMBG: Jangan Dekati Kawah Gunung Ijen, Bahaya!
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal lima kilometer, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal tujuh kilometer.
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal tiga kilometer dan Sungai Gendol lima kilometer.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius tiga kilometer dari puncak.
Masyarakat diminta tidak melakukan kegiatan apa pun di daerah potensi bahaya, mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di lereng Merapi. (jpnn)