RADARBEKASI.ID,BEKASI – Pandemi Covid-19 menjadi peluang usaha bagi Maher. Sejak dua tahun terakhir, dirinya memproduksi minuman jahe instan di rumahnya RT 03 RW 13 Kelurahan Jatirangga Kecamatan Jatisampurna Kota Bekasi.
Jahe dari usaha rumahan ini diproduksi dalam bentuk sachet dan botol. Dengan bahan baku sebanyak 5 kilogram, dalam per hari mampu memproduksi ratusan sachet dan 50 botol. Produk minuman jahe dijual Rp2 ribu per sachet dan Rp22 ribu per botol.
Proses produksi masih dilakukan secara manual dan sederhana oleh sejumlah pegawai dengan lama waktu sekitar enam jam, mulai dari pencacahan jahe, diblender, sampai jadi serbuk.
Kemasan produk minuman jahe yang diproduksi Maher awalnya sangat sederhana hanya menggunakan plastik bening. Namun setelah mengikuti pelatihan sebagai binaan UMKM Kelurahan Jatirangga, saat ini kemasan Jahe miliknya sudah mempunyai daya saing tinggi.
Adapun awalnya penjualan hanya melalui teman dan lingkungan, kini sudah melalui toko daring dengan nama Jahe Cap Maher. Jahe Cap Maher tersedia dua varian.
Kemasan merah berbahan baku jahe dan serai dan kemasan kuning bahan bakunya jahe, serai, kunyit, dan temulawak. Selain berkhasiat menghangatkan badan, produk baik dikonsumsi bagi penderita asam lambung dan liver. (rez)