Berita Bekasi Nomor Satu

Pulihkan Kondisi Psikologis NR

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Selang infus sudah tidak lagi melekat di tubuh NR (5), salah satu penghuni rumah yang selamat. NR ditemukan oleh warga sekitar rumahnya RT 02/03, Kelurahan Ciketingudik, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi dalam keadaan sadar, sementara empat lainnya terkapar lemas diduga keracunan, Kamis (12/1).

Begitu ditemukan, kelima penghuni rumah dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tipe D Bantargebang. Kondisi terakhir, tiga diantaranya meninggal dunia, yakni AM (40) merupakan ibu dari NR, RA (23) dan MR (17) merupakan saudara tiri NR.

Sementara yang selama adalah NR dan MDS (34), MDS diketahui ipar dari korban AM. Keduanya masih dirawat di RSUD tipe D Bantargebang.

Saat ini NR sudah mulai aktif, meskipun kondisinya masih dalam pemantauan pihak RS. Dalam keadaan psikis dan psikologis NR yang relatif sudah membaik, terkadang NR menanyakan keberadaan ibunya, AM.

Ketakutan seperti yang disaksikan oleh tetangga sekitar pada hari kejadian pun sudah tidak nampak pada NR saat ini.

“Secara fisik sudah oke, nanti akan kita coba pantau juga secara psikologis. Karena hari ini banyak mainan, banyak orang, fokusnya masih agak (dalam) suasana senang, tapi terkadang masih menanyakan ibunya,” kata Komisioner Bidang Hukum, Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kota Bekasi, Novrian.

Sabtu malam kemarin, KPAD mengunjungi NR bersama dengan petugas Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Bekasi untuk melihat kondisi NR. Ia menyebut NR mendapat penanganan intens dari pihak RS dan kepolisian yang menangani kasus ini.

Namun, meskipun secara kasat mata kondisi NR membahagiakan, kondisi psikologis NR belum sepenuhnya dapat dipastikan dalam kondisi baik. Dikhawatirkan apa yang menimpa NR akan menimbulkan trauma jangka panjang.

“Trauma jangka panjang itu yang kita takutkan sebenarnya, sama juga PR kita hari ini adalah mengembalikan fungsi sosial anak tersebut,” ungkapnya.

Belum lagi, pengasuh NR saat ia sudah diperbolehkan pulang oleh RS. Sampai saat ini, pihaknya belum mengetahui keluarga dekat NR yang bisa mengasuh NR sepulang dari RS.

Ia menyebut KPAD dan DP3A Kota Bekasi akan terus mendampingi NR sampai benar-benar mendapat kepastian dengan siapa NR akan melanjutkan hidup.

“Tetapi, (kalau) ada keluarga pun mesti kita assessment keluarganya, laik atau tidak. Nanti kita dampingi jangan sampai anak ini salah asuh nantinya,” tambahnya.

Langkah terdekat KPAD dan DP3A adalah melakukan pemulihan kondisi psikologis NR, mencari keluarga terdekat dengan NR. (sur)