RADARBEKASI.ID, BEKASI – Adanya kritik dari warga terkait pembangunan, peningkatan dan pelebaran Jalan Cikarang-Cibarusah, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar), melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke lapangan.
“Sidak yang kami lakukan hari ini (kemarin, Red) untuk melihat secara langsung hasil pengerjaan Jalan Cikarang – Cibarusah sepanjang 2,36 KM, dengan anggaran Rp 19,4 miliar, Alhamdulillah sudah selesai. Akan tetapi memang ada beberapa kendala,” ujar Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Jawa Barat, Abdul Latif.
Menurutnya, dengan kondisi tersebut, pembangunan jalan yang merupakan tanggung jawab Pemprov Jabar ini, diharapkan dinas teknis bisa berkoordinasi dengan setempat untuk memaksimalkan penertiban utilitas dan pembangunan drainase.
Selain itu, belum rampungnya pembangunan drainase, diharapkan ada tahap kedua untuk menyelesaikannya.
“Kami akan lihat lagi di Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Pemprov Jabar 2023, apakah ada atau tidak untuk menyelesaikan drainase, karena kan di anggaran adendum hanya badan jalan saja,” tuturnya.
“Jadi belum maksimalnya pembangunan itu, memang belum masuk semua anggarannya. Oleh sebab itu, kedatangan kami semoga bisa menjadi perhatian Pemprov Jabar,” harapnya.
Sementara itu, Warga Cikarang Selatan, menilai pembangunan ruas Jalan Cikarang-Cibarusah masih banyak kekurangan. Seperti tidak selesainya pembangunan saluran air atau drainase di RT 002, Kampung Kebon Kopi, Desa Sukadami, Kecamatan Cikarang Selatan.
Salah satu warga Desa Sukadami, Arif (55), mengaku sangat berterima kasih kepada Pemprov Jabar barat yang telah membuat saluran air beberapa bulan lalu. Meski pembangunannya baru sebagian.
“Waktu itu memang pada saat hujan deras, air meluap ke pemukiman warga, sehingga menyebabkan terjadinya genangan air. Karena tidak adanya saluran air. Alhamdulillah, tidak lama kemudian dibuatkan lah saluran air menggunakan alat berat,” ucapnya.
Meski sudah ada saluran air, Arif mengaku masih merasa kecewa, lantaran pembuatannya diduga hanya sebatas jadi saja. Panjang saluran air itu kurang lebih 80 meter.
“Saya senang, tapi juga kecewa, karena pembangunannya seperti asal-asalan. Dari 80 meter ini, sebagian ada yang sudah dirapikan, dan sebagian belum, yakni hanya separuh,” keluhnya.
Sementara itu, Kepala Desa Sukadami, M Kunang, juga menyampaikan apresiasi kepada Pemprov Jabar, yang sudah merealisasikan pembangunan ruas Jalan Cikarang-Cibarusah, yang kini berganti nama menjadi Jalan Ma’mun Nawawi.
“Sebagai Pemerintahan Desa Sukadami, cukup senang dengan dibangunnya jalan ini, meski masih banyak kekurangan,” terangnya.
Diakui Kunang, pembangunan ruas Jalan Raya Ma’mun Nawawi ini sangat dinantikan oleh warga Kabupaten Bekasi, khususnya yang biasa melintas di jalur ini. Karena volume kendaraan yang melintas cukup tinggi, apalagi pada saat jam kerja dan pulang kerja.
“Saya berharap, pelaksana proyek (kontraktor) jalan ini tidak membangun jalan asal jadi, baik jalan maupun saluran airnya. Kualitas beton juga harus bagus, dan sesuai dengan Rencana Anggaran Belanja (RAB, Red) yang sudah disepakati bersama,” imbuh Kunang. (and)