Berita Bekasi Nomor Satu

Masih Direnovasi, Kawung Tilu Tutup Sementara

TEMPAT WISATA: Seorang warga berada di tempat wisata Kawung Tilu, di Kampung Ciranggon, Desa Cipayung, Kecamatan Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi. Selasa (24/1). ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Dalam rangka meningkatkan minat wisatawan yang hendak berkunjung ke Kawung Tilu, di Kampung Ciranggon, Desa Cipayung, Kecamatan Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi, pengelola menutup sementara, untuk direvitalisasi atau perbaikan.

“Pada dasarnya, tujuan pembangunan wisata Kawung Tilu ini adalah bagaimana menumbuhkan perekonomian warga, khususnya Desa Cipayung. Adapun target pengunjung kami adalah wisata keluarga dan kaum milenial. Salah satu cara agar pengunjung tidak bosan, kami lakukan inovasi dengan renovasi sejumlah spot wisata,” ujar Kepala Pengelola Wisata Kawung Tilu, Ridi Januar kepada Radar Bekasi, Selasa (24/1).

Pria yang akrab disapa Ciber ini menuturkan, sebelumnya para wisatawan mencari lokasi yang bagus untuk berswafoto. Namun saat ini, berubah dengan mencari tempat wisata sekaligus bisa menikmati kuliner.

“Awalnya di Kawung Tilu ini hanya ada jajanan dan makanan biasa. Kemudian, dengan adanya inovasi, kami menghadirkan berbagai jenis kuliner, sehingga membuat para pengunjung bisa menikmati hidangan sesuai dengan selera,” terang Ciber.

Selain itu, pihaknya juga telah membangunan sebuah cafe di dalam area wisata dilengkapi dengan live musik.

“Jadi ada beberapa spot yang kami bangun. Selain cafe kopi kekinian serta wisata kuliner yang cita rasanya tetap mengedepankan kearifan lokal makanan khas Bekasi,” ucapnya.

Lanjut Ciber, pihaknya juga membuka wisata di hari Sabtu dan Minggu, serta hari libur nasional. Pasalnya, pada hari biasa memang pengunjung tidak terlalu banyak yang datang.

Bagi pengunjung yang ingin menikmati suasana alam, di tengah rindangnya pohon jabon, juga bisa menikmati buah rambutan yang langsung dipetik dari pohon. Hanya cukup merogoh kocek Rp 15 ribu untuk satu orang.

“Kami menilai dengan uang masuk sebesar Rp 15 ribu/orang, sudah cukup ideal. Selain itu, untuk membangkitkan perekonomian, kami juga membuka lapangan kerja bagi warga sekitar bisa mencapai 50 orang. Itu mulai dari petugas kebersihan, ticketing serta keamanan, sekaligus membantu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi dalam menyediakan Ruang Terbuka Hijau (RTH),” terang Ciber. (and)