RADARBEKASI.ID, BEKASI – Pelaku pembunuhan berantai di Bekasi dan Cianjur, Solihin alias Duloh ternyata mengontrak selama satu tahun di Gang Citra Botol, RT01/RW02, Kelurahan Cikiwul, Bantargebang, Kota Bekasi.
Pantauan Radar Bekasi di lokasi kontrakan Duloh, terdapat tiga gerobak es krim cincau yang terletak di pojok kontrakan nomor dua dan tiga. Kondisi kontrakan dalam kondisi terkunci dan digerobaknya tertulis es krim cincau bah soleh.
Pemilik Kontrakan Ngatmono (55) menceritakan keseharian Duloh sebagai tukang es krim cincau keliling di kawasan Bantargebang Kota Bekasi. “Kalau dagangnya sih di sekitar pangkalan lima, kurang lebih disini sudah satu tahun tinggal sama anaknya,” ungkapnya
Lebih lanjut Ngatmono mengungkapkan awal mula anak Duloh yang terlebih dahulu mengontrak di tempatnya. “Anaknya pertama disini, udah agak lama nah disini ada yang kosong baru bapaknya,” lanjutnya
Ngatmono tidak merasa curiga dengan keseharian pelaku, karena dimata masyarakat Duloh dinilai baik.
“Dikenal baik mas, orangnya jujur, komunikasi sama tetangga juga baik. Cuman saya jarang ngobrol, memang gak ada waktu lah,” tuturnya
Dirinya mengatakan kaget ketika mendapat informasi kalau pelaku pembunuhan berantai itu ternyata yang menyewa kontrakan miliknya”Ya kaget saya mas gak nyangka aja, ternyata dia (Duloh) pelakunya, bisa setega itu,” ujarnya
Sebelum meninggalkan kontrakan, Duloh bersama anaknya tidak pamit. “Ada semingguan yang lalu anaknya, pokoknya dia kemana saya gak tau, dan dia gak bilang apa-apa,” jelasnya
Kontrakan 3×4 meter itu, lanjut Ngatmono disewa oleh Duloh Rp 300 ribu per bulannya, namun bulan ini belum dibayar
“Bayarnya per bulan, sebenarnya tanggal 20 harusnya sudah bayar Rp300 ribu, namun belum sampai saat ini.
Terpisah, Sanah, tetangga kontrakan Duloh mengaku kaget saat mendapatkan kabar kalau tetangganya itu tersangka pembunuhan 9 orang di Bekasi dan Cianjur
“Keseharianya mah biasa, kita juga kaget orangnya mah ramah, mangkanya gak nyangka itu begitu, untung anak saya suka dikasih cincau gak dikasih racun, karena kalau ada sisa biasanya dibagiin ” ucapnya
Dirinya menceritakan Duloh juga dikenal kerap mengobati orang sakit. “Kalau lagi nangis anak saya dipegang sama dia diem, ” katanya
Terakhir kata Sanah, Duloh pamit ingin pergi ke pangkalan 5 melakukan pengobatan, “Kayanya dua minggu lalu, tanggal 11 kalau gak salah, dia pamit ke saya mau ke pangkalan 5,katanya mau ngebantu orang, eh ga taunya gak balik-balik besoknya ada kasus itu dari pangkalan 5 ngeracunin orang saya gak nyangka,” tuturnya.
Lanjut Sanah menceritakan kalau Duloh tidak pernah ada gelagat aneh di daerahnya. “Gak pernah kok, anaknya juga hari Sabtu dan Minggu itu masih jualan setelah kejadian Kamis, jadi dari tanggal 11 itu si bapak (Duloh) udah gak jualan, setelah dari pangkalan 5″ ungkapnya
Lanjut Sanah Minggu sore anaknya pamit hendak pulang ke Cianjur,”Hari Minggu sore, pamit bilangnya mau pulang dulu ke Cianjur berdua pulangnya,” jelasnya.
Sanah menceritakan kalau Duloh sering pindah-pindah kontrakan. Sebelumnya ia pernah mengontrak di Pangkalan 5 Ciketingudik, Bantargebang.
Diketahui, Duloh dan kedua rekannya Wowon dan M Dede Solihin ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan berantai yang menewaskan sembilan orang yang mayoritas masih memiliki hubungan keluarga. Termasuk peristiwa diracunnya satu keluarga ibu dan anak di Ciketingudik, Bantargebang yang mengungkap deretan kasus ketiga tersangka. (rez)