Berita Bekasi Nomor Satu

Puluhan Pemuda Ikuti Workshop Barista

WORKSHOP: Puluhan pemuda di Bekasi dilatih menjadi peracik kopi dalam kegiatan workshop barista, Selasa (7/2). SURYA BAGUS/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Kelompok pengusaha dan perguruan tinggi di Bekasi membaca peluang bisnis kedai kopi. Tingginya kebutuhan akan kopi di masyarakat menjadi peluang tersendiri.

Laporan : Surya Bagus
MEDANSATRIA

Kedai kopi saat ini tidak sulit lagi dijumpai di setiap sudut kota, mulai dari kedai kopi mewah hingga kedai kopi sederhana, mulai dari kopi racikan hingga hanya menyediakan kopi instan.

Peluang usaha ini terlihat kian menjanjikan di tengah tingginya minat pemuda hingga orang dewasa sebagai penikmat kopi.

Kemarin, puluhan pemuda di Bekasi dilatih menjadi peracik kopi dalam kegiatan workshop barista. Pelatihan ini terlaksana hasil kerjasama PD Ikatan Pengusaha Muslim Indonesia (IPEMI) Kota Bekasi, OlsaMart PaDi UMKM, dan STT Bina Tunggal.

Pelatihan meracik kopi kepada puluhan pemuda ini dilaksanakan di dalam gedung kampus, mereka dilatih oleh barista yang sengaja didatangkan.

“Ini menjadi peluang usaha yang besar bagi wirausaha-wirausaha baru untuk membuka usaha kopi,” kata Ketua OlsaMart PaDi UMKM Bekasi, Ira Dyah Loka Mandayani, Selasa (7/2).

Tingginya minat masyarakat terhadap kopi kata Ira, terjadi mulai dari masyarakat di pedesaan hingga perkotaan.

Fakta di tengah masyarakat ini yang mendasari OlsaMart dan beberapa lembaga lain mengadakan pelatihan Barista. Tujuannya, melahirkan barista dan wirausaha baru guna merespon peluang usaha saat ini.

“Mudah-mudahan ini bisa meningkatkan skill, dan mengcreate wirausaha-wirausaha baru,” tambahnya.

Aroma kopi racikan memenuhi ruangan aula, aroma sedap berasal dari kopi yang diracik langsung oleh barista, disaksikan langsung oleh puluhan peserta pelatihan. Tahap demi tahap, setiap proses diterangkan kepada peserta secara detail.

Aroma kopi menyeruak usai air panas dituang, dicampur dengan bubuk kopi didalam cangkir.

Selain kelompok pengusaha, Perguruan Tinggi (PT) juga memiliki kewajiban untuk mempersiapkan lulusannya. Terjun ke tengah masyarakat untuk bekerja sesuai dengan fokus keilmuannya, maupun menjadi wirausaha.

Direktur Pengembangan dan Kerjasama Yayasan STT Bina Tunggal, Benny Tunggul menyampaikan data terakhir, ada 1.950 warung kopi di Kota Bekasi. Ribuan warung kopi tersebut berdiri mulai dari warung kopi tradisional hingga warung kopi kekinian.

“Dimana nanti ada pilihan baru bagi para peserta untuk menjadi wirausaha baru,” ungkapnya.

Pihaknya berharap pelatihan yang diberikan kepada para peserta bisa dikembangkan, menjadi wirausaha baru, atau menjadi Barista profesional.

“Sehingga mereka bisa mendapatkan sertifikasi Barista, sehingga menjadi Barista yang profesional,” tambahnya.

Bukan jadi hal baru, kedai kopi berkonsep kekinian saat ini menjadi tujuan utama generasi muda berkumpul, bercengkrama dengan kawan, hingga mengerjakan tugas kantor. (*)