RADARBEKASI.ID, BEKASI – Masyarakat Bekasi mesti waspada terhadap cuaca ekstrem berupa hujan deras disertai angin kencang hingga beberapa pekan kedepan. Pasalnya, badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mendeteksi kemunculan tiga bibit siklon tropis di sekitar wilayah Indonesia.
Di Bekasi, sejumlah rumah dan pohon tumbang terjadi di kawasan Kecamatan Bantargebang, Jatiasih, maupun Pondokgede. Pohon-pohon yang tumbang menimpa bangunan tempat tinggal warga, serta menutup ruas jalan.
Salah satu Warga Bantargebang, Herman (40) mengatakan bahwa angin kencang terjadi di lingkungan tempat tinggalnya kemarin siang. Hujan dengan intensitas ringan dan durasi waktu singkat terjadi setelah angin kencang melanda tempat tinggalnya.
Warga yang selama ini aktif dalam gerakan sosial tersebut menerima dan mendatangi beberapa lokasi rumah warga yang rusak siang kemarin. Laporan pertama datang dari kawasan Ciketing Udik, Kecamatan Bantargebang, angin membuat atap pendopo di halaman rumah warga ambruk.
Saat itu, diketahui ada tiga orang warga yang tengah berkumpul di bawahnya. Beruntung, mobil yang terparkir di lokasi menyangga atap pendopo sehingga tidak langsung mengenai ketiganya. Warga yang berada dibawahnya hanya menderita luka ringan.
Laporan selanjutnya datang dari kawasan Cimuning, Kecamatan Mustika Jaya, dimana pohon yang tumbang menimpa salah satu rumah warga, membuat bagian depan dan atap teras rumah warga rusak. Beruntung, pemilik rumah saat kejadian tengah berada di luar rumah.”Yang terparah yang di Cimuning, itu yang saya pantau,” katanya.
Selain di dua lokasi tersebut, laporan pohon tumbang juga datang dari kawasan Jalan Raya Narogong, pohon tumbang ke ruas jalan. Angin kencang juga membuat tenda hajatan yang sudah berdiri dan siap untuk digunakan ambruk, tenda yang berada di tengah lapangan tidak kuat menahan terpaan angin siang kemarin.
Herman menyebut tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, tiga orang warga yang berada di bawah bangunan pendopo hanya menderita luka ringan.Akibat peristiwa ini, warga harus menanggung kerugian materil.”Pesan dari mereka, mudah-mudahan dari pemerintah daerah, ada bantuan atau perhatian dari pemerintah daerah,” tambahnya.
Sementara di kawasan lain, pohon tumbang sempat mengganggu arus lalu lintas di Jalan Ratna, Jatimekar, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi. Pohon yang tumbang mengenai kabel listrik yang melintas di sekitarnya.”Jadi awalnya angin muter dan itu kebetulan pohon tinggal satu. Akhirnya kena angin muter itu lalu tumbang, itu saya di depan waktu kejadiannya,” kata salah satu warga, Dedi.
Sebelum hujan deras kata Dedi, didahului angin kencang. Setelah kejadian, aliran listrik di sekitarnya dipadamkan sementara.
Petugas dari Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi kemarin harus berjibaku mengevakuasi pohon yang tumbang di berbagai wilayah, termasuk di Jalan Ratna.”Kita potong dengan menggunakan alat pemotong pohon secara bertahap, untuk proses pemotongan pohon sudah berjalan sekitar 45 menit,” kata Kepala Unit Tim Rescue Damkar Kota Bekasi, Hendrick.
Sampai dengan kemarin petang, total ada tujuh laporan pohon tumbang yang diterima oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi, dua diantaranya menimpa rumah warga. Kedua rumah warga tersebut berada di Kelurahan Cimuning dan Jatiasih.
Kepala BPBD Kota Bekasi, Enung Nurcholis memastikan tidak ada korban luka berat dan korban jiwa dalam peristiwa kemarin.”Korban tidak ada, yang ke Puskesmas ada tapi tidak terlalu parah, dan sudah pulang lagi,” ungkapnya.
Warga harus tetap waspada, hujan disertai angin masih berpotensi terjadi setiap waktu. Sesuai dengan perkiraan yang diterima dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), cuaca ekstrim masih berpotensi terjadi hingga dua bulan kedepan.”Ekstrim itu sampai bulan April menurut BMKG,” tambahnya.
Kondisi serupa juga terjadi di Kabupaten Bekasi. Dari laporan BPBD Kabupaten Bekas, sejumlah wilayah disapu angin kencang di antaranya di Perumahan Alamanda regensi blok N8/16, RT 003/027, Desa Karang Satria, Kecamatan Tambun Utara, satu rumah rusak tertimpa pohon. Kemudian, Delta Silicon 2, Desa Cicau, Kecamatan Cikarang Pusat, pohon tumbang dan menghalangi jalan. Terakhir di Desa Tambun, Kecamatan Tambun Selatan, pohon tumbang dan menghalangi jalan.
Menurut keterangan pemilik rumah yang tertimpa pohon tumbang, Ismail (40), kejadian ini berawal saat hujan deras yang disertai angin kencang melanda rumahnya yang berada di Perumahan Alamanda regensi blok N8/16, RT 003/027, Desa Karang Satria, Kecamatan Tambun Utara, pada sekitar pukul 11:30 WIB. Saat itu posisi dirinya berada di dalam rumah.
Tak lama kemudian kata Ismail, terdengar suara benturan keras dari samping kanan rumahnya. Bahkan akibat insiden itu, rumah yang ditempatinya sempat bergetar. Karena penasaran dengan suara tersebut, dirinya memutuskan keluar rumah untuk melihat apa yang terjadi. Ketika berada diluar, pohon angsana yang diperkirakan berumur belasan tahun itu telah menimpa garasi rumahnya.
“Kebetulan saya lagi sendirian di rumah, istri lagi keluar mau jemput anak les. Terus ada suara ‘brak’, cukup keras suaranya. Pas saya lihat sudah jatuh pohonnya,” ujarnya saat dimintai keterangan di lokasi kejadian.
Menurut BMKG, angin kencang kemarin dilatarbelakangi oleh beberapa faktor, yakni Siklon Tropis Freddy, juga dinamika atmosfer. Siklon tropis Freddy memberikan dampak berupa potensi hujan dengan intensitas sedang-lebat disertai angin kencang di wilayah Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan DI Yogyakarta.
Sementara itu, pada dinamika atmosfer terpantau TC Gabrielle di Australia bagian timur dan pusat tekanan rendah di sekitar Australia bagian utara yang membentuk daerah pertemuan angin memanjang dari Lampung hingga Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara. (Sur/pra)