RADARBEKASI.ID, BEKASI – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi memperingatkan potensi cuaca ekstrem berupa hujan lebat dan angin kencang yang diprediksi terjadi hingga April 2023 mendatang.
Kepala BPBD Kota Bekasi, Enung Nurcholis mengatakan kabar tersebut sesuai informasi yang mereka terima dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
“Kami mengimbau kepada masyarakat Kota Bekasi untuk waspada, terhadap cuaca ekstrem yang terjadi saat ini. Informasi yang kami terima cuaca ekstrem akan terjadi sampai dengan bulan April,” ujarnya kepada Radar Bekasi, Minggu (12/2).
Dijelaskan Enung, masyarakat diminta waspada akan potensi banjir hingga bahaya pohon tumbang. Diketahui, hujan lebat dan angin kencang sempat terjadi di sejumlah wilayah Kota Bekasi akhir pekan kemarin.
“Sesuatu bisa saja terjadi hujan lebat yang disertai angin kencang, bisa berakibat banjir dan juga pohon tumbang,” tambah pria yang sempat menjabat Sekretaris Dinas Perhubungan Kota Bekasi ini.
Mewaspadai potensi bencana di wilayah akibat cuaca ekstrem, pihaknya mengaku sudah mempersiapkan sejumlah personel di masing-masing kecamatan. Pihaknya juga dibantu sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.
“Jumlah personel sebenarnya kami masih tugaskan tujuh sampai dengan delapan orang per wilayah kecamatan, namun dalam hal ini kami diperbantukan dengan Damkar dan juga DBMSDA dalam mengatasi beberapa bencana yang terjadi,” jelasnya.
Selain itu pihak BPBD juga meminta kepada masyarakat, tidak berhenti dan berteduh di pohon besar dan rindang mewaspadai adanya pohon tumbang.
“Menyikapi kejadian pohon tumbang kemarin, kami himbau untuk masyarakat agar tidak berhenti dan berteduh di pohon besar, carilah tempat berteduh yang aman,” terangnya.
Pihaknya juga meminta kepada masyarakat di wilayah rawan bencana banjir, untuk melakukan pengamanan pertama dengan menyelamatkan barang-barang berharga.
“Himbauan diberikan kepada wilayah yang memang cepat terdampak banjir, untuk melakukan pengamanan terhadap barang berharga dan tetap selalu waspada,” pungkasnya.
Sementara, Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan pada Minggu (12/2/2023) sampai Selasa (14/2/2023).
Berdasarkan siaran pers BMKG, terdapat pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari utara-timur laut dengan kecepatan angin berkisar 5-25 knot.
Di sisi lain di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari barat daya-barat laut dengan kecepatan angin berkisar 5-30 knot.
“Kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan barat Lampung, Selat Sunda bagian selatan, Samudera Hindia Selatan Banten, dan Laut Arafuru,” tulis siaran pers BMKG, Minggu (12/2/2023).
Kondisi ini menyebabkan terjadinya peluang peningkatan gelombang setinggi 1,25-2,5 meter di perairan utara Sabang, perairan barat Aceh, perairan barat P. Simeulue-Kep. Nias, perairan Bengkulu, dan Samudera Hindia Barat Aceh-Kep. Nias.
Hal serupa juga berpotensi di Selat Sumba, Laut Sawu, perairan P. Sawu-P. Rote, Laut Natuna Utara, perairan selatan Kalimantan, Laut Jawa bagian tengah dan timur, Selat Makassar bagian selatan, perairan Kep. Selayar-Sabalana, Laut Flores, perairan Baubau-Kep. Wakatobi.
Lalu di Laut Sulawesi, Teluk Bone bagian selatan, perairan Kep. Sangihe, Laut Maluku, perairan barat dan utara Halmahera, Laut Halmahera, perairan utara Papua Barat – Papua, Samudra Pasifik Utara Halmahera-Papua, Laut Seram, Laut Banda, perairan Amamapare, perairan utara Kep. Kai-Kep. Aru, perairan Sermata-Kep. Babar, perairan selatan Kep. Tanimbar, Laut Arafuru bagian barat.
Untuk gelombang di kisaran sangat tinggi 2,5-4 meter berpeluang terjadi di perairan barat Kep. Mentawai, Samudra Hindia Barat Kep. Mentawai-Bengkulu, perairan selatan Banten-P. Sumba, Samudera Hindia Selatan Jawa Barat-NTT, Selat Bali-Lombok-Alas bagian selatan, perairan Kep. Talaud, perairan selatan Kep. Kai-Kep. Aru, perairan utara Kep. Tanimbar, dan Laut Arafuru bagian tengah.(dew/jpnn)