RADARBEKASI.ID, BEKASI – Kata dzikir tentu tidak asing di telinga masyarakat Indonesia khususnya umat muslim. Selain bisa dikerjakan sendiri dalam banyak momentum, dzikir juga dikerjakan bersama-sama, diikuti banyak orang. Di Bantargebang kemarin, dzikir dihadiri oleh umat muslim dari berbagai daerah untuk mendoakan Indonesia, serta menyambut bulan suci Ramadan.
Laporan : Surya Bagus
BANTARGEBANG
Sejak pagi, Jamaah berbusana muslim lengkap mulai berdatangan ke Masjid Jami An-Nur Batalyon Armed 07, Kelurahan Cikiwul, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi. Jamaah berdatangan ke area Dzikir Akbar dan Menyambut Bulan Suci Ramadhan 1444 H dengan berjalan kaki, hingga menggunakan kendaraan bermotor.
Makin siang, area parkir semakin penuh dengan kendaraan jemaah. Parkir kendaraan diatur oleh panitia hingga pemuda Karang Taruna supaya terbaris rapi di halaman parkir. Hadir dalam kegiatan tersebut Plt Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, serta perwakilan pemerintah di tingkat kecamatan.
Dzikir akbar kemarin dihadiri oleh Jamaah berbagai cabang dari Majelis Dzikir Rahmatan Al-Mubarok. Aktivitas serupa rutin dilakukan oleh Majelis Dzikir Al-Mubarok setiap pekan pada Kamis malam, dihadiri tidak kurang dari 800 Jamaah. Kemarin, semua berkumpul di Bantargebang.
“Dan ini cabang-cabang dikumpulin semuanya disini,” kata Pimpinan Majelis Dzikir Rahmatan Al-Mubarok, Ustadz Rahmat Mubarok.
Ratusan Jamaah berdzikir bersama pagi menjelang siang kemarin. Kegiatan di Masjid Jami An-Nur Batalyon Armed 07 juga diisi dengan tausiah, membahas hikmah dzikir bagi umat muslim. Dzikir yang diikuti oleh ratusan Jamaah ini ditujukan untuk mendoakan Republik Indonesia.
“Intinya berdoa, berdzikir, biar Indonesia ini Gemah Ripah Loh Jinawi, berkah mulai dari bawah sampai atas, dari mulai atas sampai bawah,” tambahnya.
Sekadar diketahui, dalam buku Menggagas Pembelajaran Sastra Indonesia pada Era Kelimpahan tahun 2021, Gemah Ripah Loh Jinawi berarti tentram, makmur, dan tanahnya sangat subur.
Ustadz Rahmat Mubarok menegaskan tidak ada agenda lain termasuk agenda politik dalam aktivitas ratusan Jemaah kemarin. Dalam suasana memasuki tahun politik, ia menegaskan, tidak ada agenda usung mengusung partai politik tertentu.
Dzikir akbar kemarin diikuti oleh jamaah dari berbagai wilayah, seperti Bandung, Cileungsi, Kranggan, Tambun, Lubang Buaya, dan lain-lain.
“Jadi ini dzikir murni mendoakan Negara Republik Indonesia,” tandasnya.
Dzikir akbar berakhir sekira pukul 12.00. Setelah ditutup, ratusan jamaah berangsur meninggalkan lokasi, beberapa diantaranya bertahan di area masjid menunggu waktu shalat dzuhur tiba. (*)