RADARBEKASI.ID, BEKASI – Puluhan rumah warga di Desa Sukamantri dan Desa Sukawijaya, Kecamatan Tambelang,Kabupaten Bekasi, rusak tersapu angin puting beliung, Sabtu (11/2).
Berdasarkan informasi dari warga, sebanyak 53 rumah di Kampung Pulo Damar Kidul, Desa Sukamantri, dan sembilan rumah lainnya di Desa Sukawijaya, mengalami rusak ringan.
Warga Kampung Pulo Damar Kidul, Harjono (60) menuturkan, angin puting beliung dengan gumpalan warna hitam muncul secara tiba-tiba menjelang Magrib. Angin langsung memporak poranda rumah warga, sebelum hujan turun.
“Angin berwarna hitam tiba-tiba muter, sebelum hujan turun. Kejadian pas jelang Magrib, banyak rumah warga yang atapnya rusak,” ujar Harjono, saat ditemui di lokasi kejadian.
Sementara itu, Camat Tambelang, Firzawati menjelaskan, dari informasi yang diperoleh, total rumah yang terdampak angin puting beliung sebanyak 53 di Kampung Pulo Damar Kidul, Desa Sukamantri. Menurutnya, semua rumah rusak ringan, walaupun satu diantaranya rusak sedang.
“Alhamdulilah semuanya rusak ringan, ada satu rumah rusak sedang, tapi sudah dalam perbaikan. Jadi, warga melakukan gotong-royong yang diinisiasi oleh RT/RW setempat, untuk membantu perbaikan rumah. Sudah hampir 80 persen progresnya,” terang Firzawati.
Kata dia, ada satu rumah yang roboh berada di Desa Sukawijaya, karena kondisinya harus menunggu bantuan program Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu). Sementara penghuni rumah atau korban, diungsikan dulu, dalam waktu secepatnya dibangun rumah baru.
“Untuk di wilayah Desa Sukawijaya, jumlah rumah yang terdampak puting beliung ada sembilan, cuma yang rusak berat hanya satu, rusak sedang dua, dan enam rusak ringan,” jelasnya.
Kerusakan rumah warga bervariasi, ada yang di bagian atap, ada juga yang ditembok.
Firzawati mengaku, dalam peristiwa itu ada korban luka, namun hanya sebatas memar, tetapi sekarang sudah dalam proses pemulihan atau lebih baik.
Kondisi yang terjadi di wilayahnya ini karena faktor cuaca. Memang dalam waktu dua tahun belakangan, sudah tiga kali dilanda puting beliung. Hanya saja intensitasnya tidak sebesar yang sekarang.
Untuk sekarang dirinya sudah mengeluarkan himbauan untuk seluruh kepala desa, agar melakukan giat pemotongan dahan pohon yang rimbun, karena dikhawatirkan kejadian berulang.
“Dari BPBD sudah mengirim air bersih ke lokasi bencana. Karena ada gangguan listrik, mengingat banyak rumah yang rusak. Jadi, warga kekurangan air bersih untuk minum dan mandi, termasuk makanan, karena mereka belum bisa masak di rumahnya,” beber Firzawati. (pra)